Jakarta, CNN Indonesia.
Selebriti Zaskia Sungkar menjalani induksi laktasi untuk memberikan air susu ibu (ASI) kepada anak angkatnya.
Induksi laktasi sendiri masih cukup umum dilakukan oleh sebagian besar orang. Pasalnya, selama ini banyak orang yang mengetahui bahwa hanya ibu menyusui saja yang boleh memberikan ASI.
Bahkan, proses pemberian ASI bisa tetap berjalan meski wanita tersebut tidak sedang hamil. Bagaimana cara melakukannya?
Laktasi merupakan proses produksi ASI yang terjadi secara alami pada ibu hamil dan berlanjut hingga menyusui. ASI dikeluarkan melalui kelenjar susu di payudara. Proses ini dikendalikan oleh hormon seperti estrogen, progesteron dan prolaktin.
Meski menyusui biasanya terjadi setelah kehamilan, namun produksi ASI bisa dirangsang pada wanita yang tidak hamil.
Menurut Klinik Cleveland, induksi laktasi adalah proses yang memungkinkan wanita tidak hamil untuk menyusui anaknya, termasuk anak angkat.
Dengan persiapan yang matang, perawatan medis dan dedikasi, banyak wanita yang berhasil menyusui tanpa melalui proses kehamilan.
Berikut beberapa cara menginduksi laktasi:1. Terapi hormonal
Jika waktu persiapannya cukup lama (beberapa bulan), dokter akan meresepkan hormon tambahan, seperti estrogen dan progesteron, untuk mensimulasikan keadaan tubuh selama kehamilan.
Terapi hormon biasanya dihentikan sekitar dua bulan sebelum menyusui dimulai agar tubuh dapat fokus pada produksi prolaktin.2. Stimulasi payudara
Sekitar dua bulan sebelum mengadopsi atau melahirkan, wanita dianjurkan untuk mulai memerah payudaranya menggunakan pompa payudara elektrik. Jadwal awal adalah memompa selama lima menit tiga kali sehari, kemudian secara bertahap ditingkatkan menjadi 10 menit setiap empat jam, termasuk pada malam hari.
Pada fase selanjutnya, waktu pemompaan ditingkatkan menjadi 15-20 menit setiap 2-3 jam.
3. Berikan obat atau jamu
Dokter Anda mungkin merekomendasikan obat atau suplemen herbal tertentu untuk mendukung produksi ASI.
(tys/asr)