Jakarta, CNN Indonesia –
Ibu Negara AS Melania Trump tampaknya memiliki gaya baru di masa jabatan kedua suaminya, Donald Trump. Ia tampak menggunakan mode penyamaran atau incognito saat pelantikan Trump, Senin (20/1).
Melania Trump mengenakan mantel double-breasted berwarna biru tua karya desainer Amerika Adam Lippes, yang dipadukannya dengan sepatu hak stiletto yang serasi dan sarung tangan kulit hitam.
“Tradisi pelantikan presiden mencerminkan keindahan demokrasi Amerika dan hari ini kami mendapat kehormatan untuk melantik ibu negara kami, Ny. Melania Trump,” kata Lippes dalam pidatonya yang menekankan kreativitas Amerika atas ideologi politik.
“Beberapa pengrajin terbaik di Amerika membuat pakaian Nyonya Trump dan saya sangat senang bisa menunjukkan karya tersebut kepada dunia,” seperti dilansir AFP.
Tak hanya itu, Melania Trump mengenakan topi besar karya Eric Javits dari New York yang menutupi wajahnya di sebagian besar foto dan menghalangi Trump untuk menciumnya sebelum pelantikannya.
Kritikus fesyen menilai Melania tampak seperti bos mafia di pesta suaminya. Pilihan ini berbeda dengan tahun 2017 saat Trump pertama kali menjabat sebagai Presiden AS.
“Dia sekarang seperti seorang janda mafia atau anggota terkemuka dari sebuah ordo agama yang tidak dikenal, dan semacam ‘Wanita Cantik’,” Rachel Tashjian, kritikus gaya untuk Washington Post.
Untuk pertama kalinya, Melania mengenakan gaun berwarna biru muda dan jaket bolero asimetris yang dipadukan dengan sarung tangan opera, serta gaun sutra krep rancangan Herve Pierre.
Kedua penampilan tersebut tampaknya mencerminkan kegembiraannya saat ia memulai peran barunya sebagai Ibu Negara AS.
Kini, ia tampil cantik dengan nuansa kelam yang mewakili perubahan tajam memasuki masa jabatan kedua bersama suaminya, Donald Trump.
Sebagai mata-mata, Anda sepertinya memakai lapisan luar sebagai pertahanan, penghalang fisik antara diri Anda dan dunia.
“Tahun lalu, dia kebanyakan mengenakan pakaian berwarna hitam, tapi sepertinya kami tidak bermaksud untuk mengabaikannya,” kata Tashjian.
(AFP/CRI)