Surabaya, CNN Indonesia —
Mohammad Afifuddin, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), berkomitmen memastikan pelaksanaan Pemilu Serentak 2024 tetap aman dan damai.
Afifudin memastikan peristiwa yang terjadi di Kabupaten Sampang, Jawa Timur, sudah selesai. Kawasan itu sebelumnya menjadi sorotan peristiwa penikaman yang menewaskan saksi calon Wakil Raja Slamet Junaidi Nomor Urut 2, Jimmy Sugito Putra, warga Ketapang Lauk, Kecamatan Ketapang.
Insiden tersebut menimbulkan kekhawatiran mengenai kemungkinan konflik yang dapat menggagalkan proses demokrasi di wilayah tersebut. Afifuddin pun meminta jajarannya memastikan pelaksanaan pemilu tetap aman dan nyaman pasca kejadian tersebut.
“Kalau sampai terjadi [menusuk] situasi masyarakat, aman kan? Dalam pelaksanaannya kami ingin memastikan dan kami meyakinkan teman-teman, untuk memastikan teman-teman tidak mendapat masalah dari pihak panitia. Afifuddin saat ditemui di hotel Majapahit, Surabaya, Selasa (26/11).
Afifuddin mengimbau semua pihak, termasuk tokoh agama dan aparat keamanan, bekerja sama menjaga situasi aman, damai, dan menguntungkan.
Oleh karena itu, jika ada persoalan dalam dinamika masyarakat, kami meminta para pihak, tokoh agama, pihak keamanan, dan semua pihak saling mendukung untuk mengantisipasinya, ”ujarnya.
Dalam lawatannya ke Jatim, Afifuddin juga meninjau persiapan pemilu di sejumlah daerah seperti wilayah Lomajang dan wilayah Pamkasan.
Tadi kita sampling, pengecekan Lomajang dan Pamkasan, ujarnya.
Sebelumnya, saksi salah satu calon peserta Pilkada Desa Laok Ketapang, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, ditangkap sejumlah orang.
Peristiwa berdarah itu menewaskan saksi calon nomor urut 2 Sampang Sampang, Islamet Junidi yang diketahui bernama Jimmy Sugito Putra, warga Ketapang Lauk, Kecamatan Ketapang.
Polda Jatim dan Polres Sempang telah mengidentifikasi dan menangkap tiga tersangka dalam kasus ini. Mereka adalah Mohe Sweidi, Fendi Saranum dan Abdur Rahman. Ketiganya merupakan warga Kabupaten Sampang. (frd/fra)