Jakarta, CNN Indonesia —
Denmark sepakat menyerahkan wilayah otonominya di Arktik, Greenland, yang kini menjadi incaran Presiden terpilih AS Donald Trump.
Menteri Pertahanan Denmark, Troels Lund Poulsen, mengatakan pihaknya sudah bertahun-tahun tidak memperhatikan keamanan Greenland dan oleh karena itu perlu dilakukan perbaikan saat ini.
“Selama bertahun-tahun kami mengabaikan uang yang dibutuhkan untuk kapal dan pesawat yang dapat membantu memantau kerajaan kami,” kata Poulsen kepada wartawan, Kamis (9/1), seperti dilansir Reuters.
“Sekarang kami mencoba memperbaikinya,” kata Poulsen.
Pengakuan Poulsen ini muncul setelah Trump membuka kemungkinan menggunakan militer untuk membeli Greenland.
Sejak Desember, Trump telah berbicara tentang pembelian pulau terbesar di dunia. Menurutnya, pengelolaan Greenland penting bagi keamanan nasional Amerika Serikat.
Ia juga mengatakan ingin membeli Greenland sejak menjadi Presiden Amerika Serikat periode 2017-2021. Namun hal tersebut tidak terjadi karena Greenland dan Denmark menolak keras.
Bertentangan dengan klaim Trump, duta besar AS di Kopenhagen mengatakan Washington tidak berniat meningkatkan kehadiran militernya di Greenland.
“Tidak ada rencana dalam waktu dekat untuk meningkatkan kehadiran militer AS di Greenland,” kata juru bicara kedutaan kepada Reuters.
“Kami akan terus bekerja sama dengan Kopenhagen dan Nuuk (ibu kota Greenland) untuk memastikan setiap lokasi memenuhi kebutuhan keamanan kami,” ujarnya.
Pembicaraan Trump untuk membeli Greenland telah menimbulkan kegemparan di kalangan masyarakat, terutama pemerintah Greenland dan Denmark.
Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen mengumpulkan para pemimpin partai di parlemen untuk membahas rencana Trump. Pertemuan tersebut melibatkan dua perwakilan dari Greenland.
Frederiksen mengatakan kepada wartawan bahwa pihaknya telah memintanya untuk berbicara dengan Trump mengenai masalah tersebut.
“Kami ingin bicara satu sama lain. Saya rasa, sampai presiden terpilih sudah ditetapkan, saya kira belum ada yang konkrit,” kata Frederiksen usai pertemuan, Kamis (9/1).
Greenland adalah wilayah otonomi Denmark yang merupakan provinsi Kopenhagen hingga tahun 1953 ketika pulau tersebut ditetapkan sebagai provinsi.
Monarki Denmark memberikan kemerdekaan pada tahun 2009, memungkinkan Greenland membentuk pemerintahannya sendiri dan membuat kebijakan dalam negerinya sendiri.
Meskipun demikian, Denmark masih belum memiliki kendali atas warga negara, kebijakan ekonomi, urusan luar negeri, dan keamanan.
Greenland sangat penting bagi Amerika Serikat karena jalur terpendek dari Eropa ke Amerika Utara melewati pulau tersebut.
Greenland juga dianggap penting bagi Amerika karena dapat menjadi basis untuk melindungi Amerika dari ancaman Rusia. Bagaimanapun, Greenland adalah pulau yang penuh dengan sumber daya alam.
Kawasan Arktik memiliki mineral langka yang kini tampaknya diinginkan oleh Tiongkok. (blq/baca)