Jakarta, CNN Indonesia —
BYD Motor Indonesia memastikan pabriknya yang berlokasi di Subang, Jawa Barat akan menyelesaikan tahap konstruksi pada Desember tahun ini. Pabrik tersebut rencananya akan beroperasi mulai tahun 2026.
“Ya, kami berkomitmen untuk menyelesaikan progres produksi pada akhir tahun 2025. Jadi untuk memulai produksi pada tahun 2026, kami harus menyelesaikannya terlebih dahulu,” kata Luther T. Panjaitan, Head of Public & PT BYD Motor Indonesia. Hubungan Pemerintah di kantornya, Jakarta Pusat, Senin (20/1).
Mengutip Reuters, Eagle Zhao, Presiden BYD Motor Indonesia juga menjelaskan hal serupa. Menurut dia, pabrik tersebut akan dibangun dengan investasi sebesar US$1 miliar yang akan digunakan untuk membeli kebutuhan dalam dan luar negeri.
“Semua pengembangan produksi lokal kami lancar dan sesuai rencana. Kami akan menepati komitmen kami, pada akhir tahun 2025, kami akan menyelesaikan pekerjaan konstruksi,” demikian pernyataan Zhao dalam sebuah wawancara.
Zhao berharap pabrik baru tersebut dapat memproduksi mobil pertamanya setelah konstruksi.
Tentunya untuk saat ini BYD berencana memperkenalkan lebih banyak model pada tahun ini, namun tidak disebutkan berapa model yang akan ditampilkan.
BYD akan menjual 15.429 unit pada tahun 2024 menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo). Pencapaian tersebut menjadi sebuah prestasi karena BYD baru mulai mencatatkan penjualan pada Agustus 2024 setelah terganjal kendala impor di awal tahun.
Meski terbilang singkat, BYD menduduki peringkat ke-11 mobil terlaris di Tanah Air dan akan menjadi pasar terbesar kedua di Tiongkok pada tahun 2024 setelah Wuling, mengalahkan Chery, MG, GAC Aion, dan Neta.
Selain itu, BYD M6 digadang-gadang menjadi mobil listrik terlaris di Tanah Air dengan penjualan 6.124 unit, lebih banyak dibandingkan Wuling Binguo sebanyak 5.156 unit. Model BYD lainnya, Seal, menjadi mobil terlaris ke-3, sedangkan Atto 3 menjadi mobil terlaris ke-7.
(bisa/di mana)