Jakarta, CNN Indonesia —
Rezim Presiden Bashar al-Assad yang telah berkuasa di Suriah selama 50 tahun berhasil digulingkan oleh milisi Hayat Tahrir al Sham pada 8 Desember.
Setelah sukses menggulingkan rezim otoriter, HTS langsung mengganti bendera Suriah dengan bendera baru.
Bendera baru ini merupakan bendera yang digunakan oleh kelompok aktivis anti-Assad yang selama ini menentang pemerintah Suriah. Perbedaan bendera Suriah lama dan baru
Tentu ada perbedaan antara bendera lama dan bendera baru yang digunakan Suriah saat ini pasca tumbangnya rezim Assad.
Sebelum jatuhnya rezim Assad, Suriah menggunakan bendera dengan tiga pola persegi panjang berwarna merah, putih dan hitam yang dihiasi dua bintang merah di tengahnya.
Setelah rezim Assad digulingkan oleh HTS, mereka mengubah bendera Suriah menjadi tiga persegi panjang berwarna hijau, putih dan hitam dengan tiga bintang hijau di tengahnya.
Menurut NDTV, bendera hijau, putih dan hitam dengan tiga bintang merah yang digunakan sebagai bendera Suriah merupakan modifikasi dari bendera pertama ketika Suriah memperoleh kemerdekaan dari Perancis pada tahun 1932.
Arti bendera Suriah lama dan baru
Bendera Suriah yang lama dan yang baru tentu mempunyai arti yang berbeda.
Garis merah pada bendera lama Suriah melambangkan darah yang ditumpahkan warga Suriah dalam memerdekakan negaranya dari penjajah.
Warna putih melambangkan masa depan yang aman dan damai, sedangkan warna hitam melambangkan berbagai penindasan yang dilakukan Eropa terhadap warga Arab.
Dua bintang berwarna hijau melambangkan Suriah dan Mesir yang merupakan pendiri Republik Persatuan Arab.
Tiga persegi panjang berwarna hijau, putih dan hitam pada bendera baru Suriah saat ini melambangkan kekhalifahan Islam yang pernah memerintah Suriah, yaitu dinasti Rasyidin, Umayyah, dan Abbasiyah.
Sementara itu, tiga bintang merah pada bendera Suriah saat ini melambangkan perlawanan kelompok pemberontak Suriah terhadap rezim otoriter Bashar al-Assad. (gas/tangki)