Jakarta, CNN Indonesia —
Bayi, terutama bayi baru lahir, sering kali mengalami cegukan. Meskipun sesekali melihat mereka cegukan adalah hal yang menyenangkan, namun hal ini dapat mengganggu jika terjadi terus-menerus.
Padahal, kata dokter anak Kylie Lierman, sembelit sangat umum terjadi pada anak-anak. Ia bahkan mengatakan bahwa cegukan lebih mengganggu orang dewasa dibandingkan anak-anak.
Meski tidak berbahaya, apa penyebab cegukan pada anak? Dan bagaimana cara mengatasinya?
Cegukan bisa disebabkan oleh iritasi pada diafragma, otot di dasar paru-paru. Terkadang, otot-otot ini mengalami kejang atau kram.
Selain marah, perasaan senang atau gugup juga bisa memengaruhi diafragma. Hal ini menyebabkan pita suara tersangkut sehingga mengakibatkan cegukan.
Namun, bayi mengalami cegukan bahkan sebelum lahir. Banyak ibu hamil yang merasakan cegukan pada perutnya. Cegukan sangat umum terjadi pada bayi dan balita.
“Kami belum mengetahui penyebab pastinya, namun pingsan mungkin disebabkan oleh peningkatan gas di perut,” kata Learman, menurut Klinik Cleveland.
Jika bayi makan atau menelan terlalu banyak saat makan, perutnya bisa membesar dan bergesekan dengan diafragma sehingga menyebabkan cegukan.
Biasanya cegukan tidak mengganggu anak. Namun terkadang, cegukan merupakan gejala penyakit gastroesophageal reflux (GERD). Refluks menyebabkan asam lambung kembali naik ke tenggorokan bayi.
Jika seorang anak menderita GERD, cegukan bukanlah satu-satunya gejala. Bayi yang menderita refluks memiliki gejala lain seperti batuk, gumoh, mudah menangis, dan cenderung melengkungkan punggung, terutama saat atau setelah menyusui.
Jika anak Anda mengalami gejala-gejala tersebut, konsultasikan dengan dokter untuk penanganan lebih lanjut. Sebaliknya, jika anak Anda tidak menunjukkan gejala GERD, tidak perlu khawatir akan cegukan. Ubah posisi menyusui
Cobalah memberi makan bayi Anda secara terbalik. Meninggikan bayi dengan bantal agar ia tidak berbaring telentang dapat membantunya sedikit menahan napas saat makan, sehingga membantu mengurangi sembelit. Biasakan anak buang air besar
Langkah mengatasi cegukan pada anak selanjutnya adalah dengan membantu anak bersendawa. Usahakan bayi Anda bersendawa setelah minum 60 atau 90 ml ASI.
“Elderstone sering kali membantu mengatasi kejang,” kata Learman.
Jika Anda sedang menyusui, sendawakan bayi sebelum berganti posisi. Jika bayi Anda cegukan, Anda bisa mencoba menenangkannya dengan membelai punggungnya secara lembut. Berikan bayi dot
Menurut Liermann, dot bayi terkadang bisa menghentikan cegukan karena gerakan isapnya bisa membantu mengendurkan diafragma.
4. Berikan jus jeruk bali
Grapewater adalah campuran herbal komersial yang dijual sebagai pengobatan masalah kolik dan perut. Beberapa orang tua merasa terbantu dalam mengobati cegukan. Disarankan untuk memberikan gripe water untuk mengurangi cegukan pada anak.
Itulah beberapa upaya yang bisa dilakukan ibu untuk menyembuhkan cegukan pada anak. Namun, yang terpenting adalah jangan panik.
Cegukan berhenti dengan sendirinya dan tidak menimbulkan rasa tidak nyaman pada bayi, jadi tidak perlu mengobatinya. kata Learman.
(aur/akhir)