Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri BUMN Erick Thohir meminta Himpunan Bank-Bank Negara (Himbara) memasukkan pengembang perumahan dan notaris yang berani dan tidak bertanggung jawab ke dalam daftar hitam.
Menurut Erick, ia menemukan banyak pengembang dan notaris yang tidak memberikan sertifikat rumah kepada pelanggan yang sudah membayar cicilannya. Hal ini berdasarkan laporan Direktur Utama Bank BTN Nixon LP Napitupulu.
Namun, saya mohon maaf atas pengembang yang tidak bertanggung jawab, notaris yang tidak bertanggung jawab. Saya minta BTN masuk daftar hitam, kata Erick di Kementerian BUMN, Selasa (21/1).
Sehingga, Erick meminta Himbara mendata dan mengkaji pengembang serta notaris yang menjalin kerja sama. Jika yang nakal di BTN di bank lain akan diminta masuk daftar hitam.
“Saya akan rapat dengan setiap Himbara untuk berbagi detailnya, memastikan perlindungan yang terbaik bagi masyarakat bisa kita dapatkan. Jadi kalau perlu, kita juga akan (meminta) daftar setiap Himbara,” jelasnya.
Pada tahun 2019, jumlah rumah yang disalurkan BTN dan belum tersertifikasi mencapai 120 ribu rumah. Namun, dalam 5 tahun banyak yang teratasi dan berkurang secara signifikan.
“Hari ini sejak tahun 2019, kami telah menyelesaikan 80 ribu sertifikat samar-samar melalui usaha BTN sendiri, menggunakan biaya BTN dan bahkan kami juga membantu Badan Pertanahan Nasional. Kami bekerjasama langsung dengan mereka sehingga prosesnya bisa jauh lebih cepat,” Nixon menjelaskan. Saat jumpa pers bersama Erick, penyempurnaan tersebut dilakukan Kementerian BUMN dalam upaya mendukung program tiga juta rumah agar dapat terlaksana dengan baik tanpa ada beban lain.
“Sebelum program 3 juta rumah ini dimulai, kami terus melakukan beberapa upaya secara internal di BTN, karena kami ingin program 3 juta ini dapat berjalan dengan baik, lancar, efisien dan prosesnya sesuai dengan harapan masyarakat juga. Kami terus melakukan perbaikan secara detail,” ujarnya.
(L/Agt)