Jakarta, CNN Indonesia –
Bank Mandiri melanjutkan upaya keberlanjutannya melalui Program Mandiri Pisahkan Sampah, yaitu program inovatif pengelolaan sampah organik yang berfokus pada penggunaan mesin biodigester yang bekerja sama dengan masyarakat setempat.
Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Tuku Ali Osman mengatakan Program Mandiri Pisahkan Sampah yang diluncurkan pada tahun 2022 bertujuan untuk mengubah sampah organik menjadi sumber daya yang berharga. Salah satu hasilnya adalah pupuk hayati yang membantu pengembangan cairan eko-enzim multiguna untuk pertanian perkotaan dan keperluan rumah tangga, seperti pembersih alami dan pestisida.
“Kami percaya dengan memberdayakan masyarakat dan mengedepankan inovasi seperti biodigester dan eco-enzyme, kita dapat memberikan perubahan nyata terhadap lingkungan dan masyarakat perkotaan,” kata Ali, Jumat (25/10).
Dalam proyek ini, Bank Mandiri juga berkolaborasi dengan Maker Sari West Bengal (BS) bernama Kelompok Wanita Tani (KWT) Kenanga di Kelurahan Pella Mampang, Jakarta Selatan.
Zuraida, Managing Chairman BS Maker Sari, mengatakan BS Maker Sari berkembang pesat setelah mendapat dukungan dari program pemilahan sampah mandiri.
“Terlihat jumlah pelanggannya meningkat dua kali lipat karena rutinnya menimbang sampah setiap bulan sebanyak dua kali,” ujarnya.
Lebih lanjut, Zuraida menyampaikan apresiasi atas kontribusi Bank Mandiri terhadap upaya keberlanjutan Menurutnya, peran aktif Bank Mandiri dalam perlindungan lingkungan hidup menjadi inspirasi partisipasi masyarakat.
BS Maker Sari telah menjadi contoh keberhasilan di tingkat nasional dan internasional atas kontribusinya dalam pengelolaan sampah. Pada tahun 2016, Menteri Infrastruktur dan Lingkungan Hidup Belanda BS Meeker mengunjungi Sari.
Kemudian pada tahun 2021, BS Maker Sari terpilih sebagai bank sampah terbaik di DKI Jakarta.
Sebelumnya, Bank Mandiri terus menggalakkan inisiatif keberlanjutan lainnya dalam pengolahan sampah. Melalui Inisiatif Mandiri Lingkar Hijau, Bank Mandiri bekerjasama dengan perusahaan pengolahan limbah cangkang biji kopi di Jawa Barat, Bell Living Labs.
Kerja sama ini diharapkan dapat mendorong pemberdayaan petani kopi di sekitar Bandung dengan memberikan tambahan pendapatan dan menciptakan lapangan kerja ramah lingkungan. Selain itu, juga mengurangi emisi karbon dari industri kopi dan menghasilkan industri fashion terkini.
Ali mengatakan, inisiatif pengolahan sampah ini merupakan bagian dari gerakan Mandiri Looping of Life yang lebih besar karena komitmen jangka panjang Bank Mandiri dalam membangun bisnis yang lebih besar.
Pilar ESG Bank Mandiri yaitu keberlanjutan di luar perbankan merupakan cara Bank Mandiri mewujudkan visi Indonesia menjadi juara keberlanjutan di Indonesia, kata Ali. (RIA/RIR)