Jakarta, CNN Indonesia
Kekalahan Ketua PDI-P Megawati Supkarutputputut di Jawa Tengah, mengatakan demokrasi terancam mati bagi kekuatan yang bisa menghalalkan segala cara.
“Demokrasi kini terancam mati karena kekuasaan yang tidak memungkinkan. Kekuasaan ini bisa menggunakan sumber daya dan alat negara,” kata Megawati, Rabu (27/11).
“Pagi hari bisa dilihat di beberapa arah seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumut, Surabaya Utara, Sumut dan rakit lainnya,” imbuhnya.
Megawatt meminta penggunaan kinerja kepala daerah dan penggunaan aparat kepolisian untuk kepentingan politik pemilu di Jawa Tengah.
“Mengingat keputusan seperti itu diambil oleh pejabat publik yang sudah tidak lagi netral di Mahkamah Konstitusi, maka hal tersebut tidak dapat diterima,” ujarnya.
Menurut Megawati, Jawa Tengah bukan hanya Agustus, tapi juga tempat tumbuhnya gagasan nasionalisme dan patriotisme. Selain itu, partainya meyakini partainya tidak akan rugi jika pilkada dilaksanakan secara “adil, adil, dan adil”.
Dia berbicara tentang situasi yang mendorongnya untuk tetap diam.
“Apa yang terjadi sekarang, melampaui batas moralitas, etika, dan kehati-hatian,” Presiden RI.
Jadi SEMUA orang baik, anggota dan stafnya, serta seluruh masyarakat Indonesia tidak takut untuk mengatakan kebenaran.
Megawati mengaku tidak akan menyerah setelah kekalahan kursi PDP. Menurut dia, PDIp akan melakukan perlawanan terukur di jalur hukum.
Megawati mengatakan pihaknya punya beberapa gagasan yang bisa ditindaklanjuti. Yang pertama adalah membantu setiap suara masyarakat.
Kedua, adanya bukti intimidasi yang dilakukan pejabat pemerintah, terutama soal kebijakan moneter. PDIP juga fokus pada tetua desa dan juga tetua daerah.
Ketiga, laporan ini menyatukan berbagai bukti yang menunjukkan masifnya mobilisasi dan praktik moneter dalam bantuan sosial.
Keempat, Keempat mengumpulkan berbagai fakta, seperti peristiwa-peristiwa yang berpijak di daerah asal ketidakadilan.
Kelima, terus menggalang kekuatan masyarakat agar berani menyuarakan kebenaran,” tutupnya.
(Potongan/DNA)