Jakarta, CNN Indonesia —
Hasil rontgen yang dianggap “paling gila” dalam dunia medis menunjukkan bahwa tubuh seorang pasien di Florida, Amerika Serikat, dipenuhi larva cacing parasit yang telah mengapur dan menyebar ke seluruh tubuh pasien.
Hasil rontgen yang menjadi viral di media sosial menunjukkan bahwa tubuh pasien dipenuhi sel berbentuk oval yang tak terhitung jumlahnya. Menurut dokter yang memposting hasil rontgen di akun X miliknya, dr. Sam Ghali, pasien ini menderita sistiserkosis yang disebabkan oleh adanya kista larva cacing pita (Taenia solium).
“Ini adalah x-ray paling gila yang pernah saya lihat,” kata Dr. Sam Ghali dalam unggahannya di X pada 17 Januari.
Dr. Ghali sendiri mengatakan, pasien tersebut tertular penyakit tersebut setelah mengonsumsi makanan tersebut. apa itu
Dari pemaparannya, dr. Ghali sendiri mengatakan, sistiserkosis bisa menyerang manusia jika mengonsumsi daging babi mentah atau setengah matang. Pasalnya, daging babi mentah terkena kista larva.
Menurut NDTV, cacing pita bisa berkembang dalam waktu beberapa minggu di saluran pencernaan manusia. Namun, sistiserkosis terjadi ketika larva bermigrasi ke jaringan lunak tubuh, di mana mereka akhirnya mengapur dan membentuk kista.
“Siklus hidup dimulai ketika orang makan daging babi mentah atau setengah matang, dan kemudian orang tersebut terinfeksi cacing di saluran pencernaannya dan menyebarkan telur cacing tersebut ke orang lain yang kurang beruntung melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi,” kata Dr. Sam Ghali dalam video tersebut.
Sistiserkosis juga dapat terjadi ketika orang yang terinfeksi menularkan telur cacing pita kepada orang lain melalui tinjanya. Hal ini bisa terjadi jika seseorang tidak mencuci tangan dengan benar setelah menggunakan toilet atau melalui air yang terkontaminasi kotoran korban.
Kasus pasien anonim ini mengingatkan kita akan bahaya makan daging babi yang tidak dimasak dengan benar, karena infeksi tersebut dapat menyebabkan kondisi yang lebih serius, seperti kerusakan otot, kulit, bahkan tidak hanya daging babi saja.
Sedangkan menurut pakar penyakit dalam Dr. Aru Ariadno, SpPD, KGEH mengatakan, kondisi ini biasanya terjadi ketika seseorang mengonsumsi daging yang tidak matang atau kurang matang.
Aru menegaskan, penyakit ini tidak hanya disebabkan oleh konsumsi daging babi yang kurang matang, tapi juga daging giling, ayam, dan jenis unggas lainnya.
“Ada kemungkinan daging setengah matang mengandung bakteri atau parasit. Beberapa daging yang sebaiknya dihindari dalam kondisi setengah matang adalah daging giling, ayam, bebek, dan babi,” ujarnya kepada detikca, Sabtu (25/1).
“Dikhawatirkan daging giling akan terkontaminasi alat penggilingan yang bisa terkontaminasi bakteri, daging ayam dan bebek juga jika proses pembersihan dan penyimpanannya tidak baik. Cacing pita babi diketahui merupakan parasit yang jika dimakan dapat menyebabkan penyakit cacing pita pada manusia.” , Aru menambahkan.
Menurut Aru, dampak yang ditimbulkan parasit cacing pita memang tidak main-main. Cacing pita yang tertelan bisa membentuk kista, seperti yang terjadi pada seorang pasien di Florida, AS.
“Sistiserkosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi cacing pita. Penyakit ini dapat menimbulkan berbagai gejala seperti sakit kepala, kejang, dan kebingungan jika menyerang otak. Dapat menyebabkan kebutaan jika mengenai mata,” ujarnya mengingatkan.
Dr Aru juga mengingatkan, kontaminasi makanan hanya terjadi jika daging mentah dimakan. Penting juga untuk memperhatikan kebersihan peralatan memasak, tidak menggunakan talenan atau pisau yang sama untuk mengolah daging yang berbeda dan memastikan selalu bersih.
Baca lebih lanjut di sini. (tim/rd)