Jakarta, CNN Indonesia —
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan Israel akan berhenti memerangi Hamas jika kelompok tersebut menyerah.
Pernyataan tersebut disampaikan Netanyahu saat mengumumkan meninggalnya pemimpin Hamas Yahya Sinwar pada Kamis (17/10) waktu setempat.
“Rakyat Gaza, saya punya pesan sederhana. Perang ini bisa berakhir besok,” kata Netanyahu seperti dikutip Times of Israel.
Dia kemudian menambahkan: “Perang bisa berakhir ketika Hamas meletakkan senjatanya dan kembali ke musuh kita.”
Netanyahu juga mengatakan bahwa Israel akan menjamin keselamatan semua orang yang mengembalikan sandera. Jika ada yang merugikan musuh, Israel tak segan-segan memburu pelakunya.
“Dan membawamu ke pengadilan,” kata perdana menteri Israel.
Dia kemudian menyerang Timur Tengah. Netanyahu mengatakan “poros teror” Iran sedang runtuh di depan matanya.
Pesan Netanyahu datang setelah Yahya Sinwar terbunuh dalam serangan Israel di Rafah pada hari Rabu.
Saat itu, tentara Israel sedang melakukan patroli rutin dan tiba-tiba bertemu dengan tiga pria bersenjata. Kemudian mereka terlibat dalam penembakan. Salah satu dari mereka berlari ke dalam gedung.
Tentara Israel kemudian mencari dan mengirimkan drone ke dalam gedung. Dalam foto IDF, terlihat seseorang dengan penutup kepala sedang duduk di kursi.
Israel menjulukinya sebagai “teroris,” sebuah istilah yang digunakan oleh Hamas atau kelompok perlawanan Palestina lainnya.
Mereka kemudian menembaki gedung itu dengan tank. Setelah diselidiki kembali, mereka mencurigai Sinwar sebagai orang yang meninggal.
Tes biometrik dan DNA juga dilakukan. Segera setelah itu, Israel mengkonfirmasi bahwa dia adalah Yahya Sinwar.
Kematian Sinwar menambah daftar pemimpin Hamas yang tewas di tangan Israel saat masih melakukan serangan di Palestina.
(dia/itu)