Jaket, CNN Indonesia –
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Rodiano Lilo, berjanji bahwa Parlemen akan terlibat dengan lembaga penegak hukum untuk memberantas toko roti elektronik yang citranya memanen sorotan.
Rudy mengatakan DPR saat ini sedang mempersiapkan komite kerja (PANJA) selama lima tahun ke depan. Salah satu dari empat Panja, yang berarti kejahatan kejahatan, salah satu fokus adalah permainan uang online.
“Ya, di komisi ketiga akan ada empat Panja, ada kejahatan dunia maya yang masuk ke [perjudian online],” kata Rodiano setelah bertemu dengan kepala polisi nasional di kompleks parlemen, Senin (11/11).
Sementara itu, tiga Panja yang tersisa, yaitu Mafia Panja Bumi, Kejahatan Sumber Daya Alam (SDA) dan kejahatan narkotika Panja. Rodiano percaya bahwa perjudian online sejauh ini adalah bisnis ilegal yang dapat menjadi perlindungan.
Alasannya adalah, sebagai obat -obatan, faktanya adalah perjudian online tidak pernah mati, meskipun kepunahan berlanjut. Dia mengatakan polisi nasional harus membongkar faktor -faktor yang terlibat dalam bisnis ilegal.
“Mengapa keuntungan perjudian online? Tentu ada fokus, yang beku. Itu harus dibongkar oleh polisi nasional. Faksi partai.
“Itu pasti orang yang hebat yang melindungi mereka. Ini adalah tantangan Kepala Kepolisian Nasional di Buruh Yeshiva selain percakapan umum tentang netralitas polisi nasional dalam menghadapi pemilihan,” tambahnya.
Polisi nasional, juara Lato Sigit Fravo, pada pertemuan itu, berjanji bahwa ia tidak akan ragu untuk meyakinkan artikel kriminal kepada teman -temannya jika ia terlibat atau untuk melindungi bisnis game online.
Listyo mengklaim telah memesan profil poligonal untuk tidak memberikan sanksi bagi anggota yang terlibat dalam perjudian online. Dia melakukannya untuk memperingatkan bahwa tidak ada anggota polisi nasional yang mencoba bermain dengan mereka yang terlibat dalam kejahatan.
“Saya mengatakan teman -teman yang masih bermain -main mencoba bermain perjudian online. Saya memesan bagian atas kendali mereka untuk mengendalikan, memberikan sanksi,” kata Latio pada pertemuan itu. (THR/DMI)