Jakarta, CNN Indonesia –
Menteri Perencanaan Pertanian dan Spanyol/Kepala Badan Tanah Nasional (ATR/BPN) meminta maaf kepada publik atas kebisingan area pagar laut misterius dalam catatan Tangerang, Banten, tampaknya sertifikat hak bangunan (HGB).
Nusron berterima kasih atas laporan audiens tentang kasus HGB. Dia berjanji untuk mengambil tindakan cepat dan tepat untuk menyelesaikannya.
“Kami atas nama Menteri ATR/BPN. Kami mohon maaf atas kebisingan yang terjadi pada publik, dan kami akan menyelesaikan masalah ini dengan transparansi terbesar; tidak ada yang kami liput,” kata Nuzerun pada konferensi pers. Di kantor Kementerian ATR/BPN, Jakarta, Senin (1/20).
Nosron menjelaskan bahwa partainya terbukti berkomunikasi dengan Badan Informasi Geografis Spasial (Besar) saat ini. Mereka ingin menjamin batas garis pantai di Kabupaten Tangrang.
Ini dilakukan untuk memastikan daerah yang disetujui HGB di laut atau bumi terdaftar. Menurutnya, pelanggaran terjadi ketika sertifikat HGB dibuat di dasar laut.
“Besok sudah ada hasil karena masalahnya tidak terlalu sulit untuk mengetahui garis pantai. Kami bahkan tidak ingin berspekulasi apakah itu kolam renang atau bentuknya,” katanya.
Nusron mengakui bahwa ada 263 ladang negara di dinding Laut Tangerang yang berisi sertifikat HGB. Sertifikat atas nama Pt Intan Agung Makmur (234 bidang), Pt Cahaya Inti Sentosa (20 bidang), individu (9 bidang). Selain itu, ada 17 bidang lain yang dilengkapi dengan Royal Certificate (SHM).
Sebelumnya, penonton adalah sensasi karena ada pagar di Kabupaten Tangerang lebih dari 30 km. Pemerintah juga mengklaim tidak tahu siapa pemilik pagar itu.
Setelah itu, TNI mendistribusikan para prajurit untuk memecah pagar. Prosedur ini dikritik oleh Kementerian Maritim dan Perikanan (PKC) karena tidak ada koordinasi. Namun, TNI melanjutkan pembongkaran.
“Ikuti perintah presiden,” kata komandan TNI Agus Subiyanto.
(DHF/PT)