Jakarta, CNN Indonesia —
SUV baru Hyundai Indonesia, Santa Fe, dengan dua jenis sistem gerak, internal Combustion Engine (ICE) dan hybrid, telah mulai diproduksi di pabrik Cikarang di Bekasi, Jawa Barat. Produksi ini dilakukan di saat belum ada titik positif bagi mobil hybrid yang bisa mendapatkan keuntungan dari subsidi seperti mobil listrik.
Santa Fe merupakan model elektrifikasi ketiga yang diproduksi Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) setelah dua mobil listrik, Ioniq 5 dan Kona EV.
“Dengan meningkatnya kesadaran akan dampak transportasi terhadap lingkungan, Hyundai terus berupaya menjadi yang terdepan dalam menyediakan pilihan kendaraan yang lebih ramah lingkungan kepada konsumen Indonesia,” kata Bong Kyu Lee, Chairman-direktur HMMI, di Cikarang pada (25/10) .
Pabrik produksi Hyundai di Cikarang memiliki kapasitas produksi tahunan sebesar 150.000 unit. Selain Santa Fe, pabrik ini juga memproduksi Creta dan Stargazer.
Hyundai menjadi merek kedua di luar Jepang yang memproduksi mobil hybrid di Indonesia, setelah Wuling. Sejauh ini Toyota dan Suzuki paling antusias memproduksi mobil hybrid.
Mobil hybrid saat ini tidak mendapatkan subsidi khusus, seperti mobil listrik yang mendapatkan pengurangan PPN sebesar 10% dari pemerintah. Alhasil, harga mobil hybrid di Indonesia melonjak signifikan dan diteruskan ke konsumen. Bahkan harga yang dibanderol Hyundai tak bisa meremehkan harga varian Kaligrafi Santa Fe Hybrid yang tercatat lebih mahal dari Honda CR-V Hybrid papan atas.
Asosiasi produsen mobil dan agen pemilik merek, Gaikindo, telah mengupayakan subsidi tambahan untuk mobil hibrida. Namun, pemerintah menyatakan tidak akan ada subsidi untuk mobil hybrid seperti mobil listrik.
(rac/fea)