Jakarta, CNN Indonesia –
Di bawah 25 trim tewas di kabin bersih di Danau Maninjau atau di negara Baya, distrik Tanjung Raya, Zuma barat, sumail barat. Ini disebabkan oleh angin kencang yang telah mencapai daerah itu dari hari Minggu (12/1).
“Ini didasarkan pada pengumpulan data yang dibuat oleh penasihat memancing di ladang petani, memegang kepala makanan dan ingrung pirang, cepat pada hari Kamis untuk Antara (1/16).
Rosva mengatakan bahwa 25 ton tilapia menyebar ke Jorrong Lubul Lubak Lunia, Tandah Band dan Lubuuz yang beruntung oleh 12 petani.
Departemen makanan dan penangkapan ikan mengatakan para petani menderita kerugian sekitar 625 juta RP dengan harga RP.
“Harga tilty ke tingkat pertanian adalah 25.000 rp untuk kilogram,” katanya.
Dia mengatakan bahwa ikan ini mati karena angin kencang di daerah itu sejak sore, memberikan pengembalian air dari bawah permukaan. Dengan kondisi ini, oksigen dikurangi ke dasar danau vulkanik dan keadaan yang diharapkan pada ikan.
Senin (1/03), bagian mati terus tumbuh dan melayang di permukaan danau.
“Ikan yang menyerang di permukaan dan masih mengumpulkan data tentang jumlah orang mati,” kata Rosy.
Rosva mengundang para petani untuk tidak meluncurkan penangkapan ikan di danau, memberikan polusi air danau. Para petani disarankan untuk memanjat dan mengubur ikan sehingga air mencuci tidak terkontaminasi.
“Saya penemu petani untuk melindungi ambitas untuk menghancurkan fiskin di danau,” katanya.
Pertama, Kantor Keselamatan dan Kantor dengan Nomor 500.3.3.3 / 45 / DKPP / DKPP / DKPP / DKPP / DKPP / DKPP / DKPP / DKPP / DKPP / DKPP
Kata itu dilakukan pada 21 November 2024, dan disajikan kepada Wali atau kepala rencana Tanjung Raya untuk orang -orang dapat meningkatkan survei kematian dengan kondisi cuaca.
“Kami merencanakan dan memberikan surat kepada Wali Nagari dan Camat,” kata Rollow.
(Tim / TSA)