Jakarta, CNN Indonesia –
Volkswagen berencana menutup tiga pabrik di Jerman dan memberhentikan puluhan ribu pekerja. Hal itu dilakukan sebagai langkah korektif menghadapi kisruh perekonomian.
Produsen mobil terbesar di Eropa mengatakan pihaknya telah melakukan pembicaraan dengan serikat pekerja selama berminggu-minggu mengenai rencana mereka untuk merestrukturisasi bisnisnya dan menurunkan biaya, termasuk mempertimbangkan penutupan pabrik di Jerman untuk pertama kalinya.
“Manajemen sangat penting dalam semua ini. Ini bukan gertakan dalam perundingan bersama,” kata Ketua Dewan Pekerjaan Volkswagen Daniela Cavallo kepada ratusan pekerja di Wolfsburg menurut Reuters, Senin (28/10).
“Adalah rencana kelompok industri terbesar di Jerman untuk mulai menjual di negara asalnya, Jerman,” tambah Cavallo, tanpa mengatakan pabrik mana yang akan terkena dampaknya atau pabrik mana yang mungkin akan diberhentikan. Sebanyak 300.000 pekerja Jerman mungkin akan diberhentikan.
Komentar tersebut menunjukkan meningkatnya konflik antara pekerja dan manajemen Volkswagen, yang berada di bawah tekanan kuat untuk memangkas biaya dan tetap kompetitif di tengah menurunnya permintaan di Tiongkok dan Eropa.
Cavallo mengatakan Berlin ingin membuat rencana induk bagi perekonomian Jerman untuk memastikan perekonomiannya tidak “hancur”.
Seorang juru bicara pemerintah mengatakan Berlin mengetahui masalah Volkswagen dan melakukan kontak dekat dengan perusahaan dan perwakilan buruh.
“Tetapi posisi rektor mengenai hal ini jelas, yang berarti bahwa keputusan manajemen yang buruk di masa lalu tidak boleh merugikan para pekerja.
Cavallo mengatakan ada kesepakatan antara para pekerja dan dewan mengenai sifat tantangan yang dihadapi produsen mobil tersebut, dan banyak perusahaan sejenis di Eropa, dari transisi listrik yang lebih lambat dari yang diharapkan dalam menghadapi persaingan serius dari produsen mobil Tiongkok yang memasuki Eropa.
“Kami tidak berbeda dalam hal analitis. Namun, kami sangat berbeda dalam hal jawaban atas permasalahan tersebut,” ujarnya.
Porsche, pemilik mayoritas Volkswagen, baru-baru ini mengatakan pihaknya memangkas bisnis dealernya di Tiongkok, dengan alasan lemahnya permintaan di pasar mobil terbesar di dunia.
Produsen mobil Jerman juga khawatir dengan kemungkinan perang dagang antara Eropa dan Tiongkok. Minggu ini, Uni Eropa akan menaikkan tarif impor kendaraan listrik Tiongkok.
(fr)