Jakarta, CNN Indonesia –
Indonesia (BI) mencatat bahwa cadangan mata uang asing Indonesia telah meningkat sebesar $ 155,7 miliar atau setara dengan 2,534 triliun rp (dengan asumsi 2.534 triliun rps pada 20 Desember 2024).
Bank sentral mengumumkan bahwa jumlah ini meningkat $ 150,2 miliar dibandingkan dengan bulan sebelumnya, atau RP2 445 triliun rp.
Pada akhir tahun lalu, peningkatan cadangan mata uang asing di Indonesia menyebabkan tiga faktor utama.
“Antara lain, posisi cadangan mata uang asing akan meningkat. Pajak dan pendapatan layanan. Penerimaan mata uang dan gas asing (minyak dan gas).
Bank sentral menyatakan bahwa posisi Cassyz di Indonesia melebihi standar kesetaraan internasional, yaitu sekitar 3 bulan impor.
Posisinya saat ini bahkan setara dengan impor 6,7 bulan atau 6,5 bulan ditambah utang eksternal negara itu.
BI memperkirakan bahwa cadangan mata uang asing ini dapat mendukung fleksibilitas sektor eksternal. Di sisi lain, ia mampu mempertahankan stabilitas ekonomi makro dan sistem keuangan.
Di masa depan, BI akan melihat cadangan mata uang yang sesuai untuk mendukung fleksibilitas sektor eksternal. Prospek ekspor masih merupakan keseimbangan transaksi positif dan modal dan keuangan, yang masih diprediksi surplus.
“Menurut prospek ekonomi nasional dan gagasan positif untuk mengembalikan investasi yang menarik, mendukung pelestarian fleksibilitas eksternal,” laporan itu menyimpulkan.
(GDT / SFR)