Jakarta, CNN Indonesia –
Kepala Departemen Hubungan Kelembagaan, Epi Epi Sulandri Bulog, mengakui bahwa penyerapan beras yang dibuat oleh Bulog masih jauh dari 3 juta ton atau tujuan yang ditetapkan tahun ini.
Dia mengatakan kepadanya bahwa jumlah biji -bijian, yang diserap dalam celah baru, kira -kira puluhan ribu ton. Jumlah ini adalah hasil dari penyerapan hingga akhir Januari 2025.
“Untuk mendapatkan informasi bahwa penyerapan biji -bijian sampai kemarin sekitar 14.500 ton. Dibandingkan dengan 3 juta, masih belum cukup, “kata Epi dalam diskusi tentang Seminari Indef Nasional di Jakarta pada hari Senin (3/12)
Namun, EPI mengatakan bahwa jumlah penyerapan pada Januari 2025 jauh lebih besar dari tahun sebelumnya. Pada Januari 2024, bulog menyerap dari 5.000 hingga 6.000 ton.
EPI optimis bahwa bulog dapat menyerap lebih banyak beras di antara petani dalam waktu dekat. Di sisi lain, sekarang ada arah Badan Makanan Nasional (Bapanas) untuk membeli sebutir petani 6.500 Rs per kilogram.
“Ini akan menjadi dasar kami untuk percepatan tanggung jawab kami selanjutnya untuk melakukan pembelian biji -bijian dan beras di negara ini,” katanya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto telah menunjuk bulog untuk menyerap 3 juta ton beras di antara petani. Blog ini juga menerima lampu hijau untuk membeli biji -bijian dari petani dengan harga Rs 6.500 per kilogram.
Menteri makanan Zulkifli Hassan mengatakan bahwa penyerapan 3 juta ton dilakukan selama panen pada awal 2025. Itu terjadi pada bulan Februari pada bulan April.
Untuk mendukung tujuan ini, pemerintah membayar RP39 triliun dengan bulog. Anggaran RP23 ada di saku Bulog, sementara 16,6 triliun dari rubel hanya disepakati pada pertemuan koordinasi dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani bersama dengan kementerian terkait lainnya.
“Jadi, sudah ada 39 triliun rubel untuk membeli 3 juta ton beras pada bulan Maret, April, waktu panen maksimum,” kata Zulhas dalam konferensi pers di Kementerian Makanan dan Koperasi Kementerian. /11)
(DHF/AGT)