Jakarta, CNN Indonesia –
Presiden Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Presiden Luhut bin Tandan Pandjitan mengklaim bahwa Bank Dunia (Bank Dunia) marah.
Jika institut sama dengan sistem pajak Indonesia yang mirip dengan Nigeria, suatu kejahatan.
Luhut mengatakan bahwa pengumpulan pajak Indonesia, geng pajak dinyatakan oleh Bank Dunia karena sangat luas seperti Nigeria.
“Ketika Bank Dunia tiba di kantor saya tiga minggu yang lalu, pengumpulan pajak Indonesia membuat presentasi untuk mengatakan bahwa itu adalah salah satu negara terburuk. Pada saat ini, kami sama dengan Nigeria. 1).
Oleh karena itu, ia senang dengan langkah -langkah reformasi yang diadopsi oleh Direktur Pajak Kementerian Keuangan yang meningkatkan sistem pajak. Salah satunya adalah memulai sistem Korex.
“Jadi, sebagai contoh kritik terhadap Bank Dunia, kami segera menanggapi pemerintah ini. Ada empat kolom yang telah kami buat dan Corex yang dibuat oleh Kementerian Keuangan,” katanya.
Menurut Luhut, sistem korteks akan memberikan penghasilan tambahan kepada negara tersebut hingga lima tahun hingga lima tahun di Rp1.500 triliun atau rp300 triliun. Jumlah ini didasarkan pada perhitungan Bank Dunia.
“Oke, Bank Dunia berkata:” Jika Anda dapat mengumpulkan pajak dengan benar, Anda bisa mendapatkan 6,4 persen dari PDB, hampir RP1.500 triliun. “
Namun, masih bersikeras bahwa itu harus menjadi zat baru dan harus ditingkatkan. Dia juga meminta publik untuk tidak mengkritik.
“Tentu saja, pada bulan pertama orang-orang, harus ada kekurangan di sana-sini. Kemudian orang mengkritik, jadi jangan terburu-buru untuk mengkritik, oleh karena itu waktu pengarahan pertama kami memberi tahu kami 3-4 bulan.
(LDU / AGT)