Yoga, CNN Indonesia –
Stella Christie, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi, mengatakan kementeriannya tidak terburu -buru untuk membahas proposal untuk memberikan izin bisnis (WIP) dalam pendidikan tinggi di Indonesia.
Stella mengatakan pada hari Selasa (1/2) di UGM Vocational School, Seman, DIY: “Jika saya pikir kita tidak boleh terburu -buru untuk menentukan atau tidak.”
Stella mengatakan proposal universitas mengelola tambang sehingga kota harus dievaluasi sebagai sumber pendapatan tambahan.
Namun, SteDA yang berkelanjutan, universitas asing, yang telah berhasil menggunakan sumber daya alam untuk dana penelitian, harus dieksplorasi secara mendalam.
“Untuk menyalurkan dana tambahan ini, kita perlu memikirkan cara yang paling efektif, jadi itu harus dilakukan dengan benar, dan sekarang sudah selesai,” kata wanita yang tidak penting itu.
Ketika DPR memulai DPR, ketika DPR memulai DPR, otorisasi manajemen pertambangan diberikan DPR ketika DPR mulai menyetujui tagihan pekerjaan utama.
Proposal tersebut dimasukkan dalam Pasal 5 bahwa RUU Pekerjaan Utama telah mengusulkan bahwa pendidikan tinggi WIUP dapat diprioritaskan.
Wakil Ketua Parlemen Indonesia, Sufmi Dasko Ahmed, telah mengungkapkan alasan persetujuan proposal untuk pendidikan tinggi, yang diakui Parlemen menggunakan RUU Amandemen Ketiga di Minebar.
Dasko mengatakan aturan itu menunjukkan bahwa universitas memiliki sumber pendapatan tambahan untuk mendukung kegiatan mereka.
Proposal ini juga mengurangi manfaat kuliah dan konservasi. Orang yang ditolak adalah rektor UII, fatul waheed
“Mengapa? Karena penelitian ilmiah terkait dengan dampak lingkungan yang merugikan dari kegiatan penambangan, dan orang -orang di sekitar posisi ini tidak akan diabaikan. Kota universitas dapat menjadi berlawanan,” kata Fatul.
(Kum/bayi)