![](https://fun-eastern.com/wp-content/uploads/2025/02/ditolak-ri-trump-minta-yordania-mesir-tampung-pengungsi-gaza_2b48274-1024x576.jpg)
Jakarta, CNN Indonesia –
Amerika Serikat (Amerika Serikat) Donald Trump mengusulkan rencana untuk memindahkan lebih dari jutaan warga Palestina di band Gaz setelah melempar Indonesia.
Dalam sebuah pernyataan tentang Angkatan Udara, pesawat, Trump mengatakan dia berbicara dengan Raja Jordan Abdullah II tentang kemungkinan mendapatkan lebih banyak pengungsi Palestina.
“Saya ingin menjadi Raja Abdullah lebih banyak (pengungsi) karena saya adalah garis Gaza sangat membingungkan,” kata Trump, memulai CNN.
Di Yordania, Trump juga menyebutkan bahwa Abdel Fatah Fatah akan membahas presiden Mesir untuk membahas kemungkinan mengadaptasi Mesir dengan Galar.
“Kami berbicara tentang satu setengah juta dan saya pikir kami bisa membersihkan segalanya,” kata Trump.
Dia menggambarkan Gaza “hampir hancur sepenuhnya sebagai tempat” dan penuh konflik yang berlangsung selama berabad -abad.
Trump juga menambahkan negara -negara Arab untuk membangun rumah bagi warga Palestina di tempat lain.
Menurutnya, transfer ini dapat hidup dengan damai.
“Mungkin rumah itu sementara, atau mungkin bisa lebih jauh. Tetapi mengingat kondisi Gaza, saya pikir hampir semua meninggalkan dan membunuh banyak orang, ā€¯tambahnya.
Sebelumnya, Trump mengatakan dia bermaksud pindah dari 2 juta galar, Palestina, Indonesia.
Pejabat Trump mengatakan itu adalah bagian dari proposal yang terkait dengan perkembangan Gaza setelah Israel.
Namun, rencananya tidak jelas, bahkan jika tarif bergerak dan mendukung negara.
“Indonesia, misalnya, adalah salah satu tempat yang dibahas,” kata pengumuman NBC, merujuk pada perwakilan sementara Trump.
Gaza Band telah dihancurkan setelah serangan Israel pada Oktober 2023. Selama operasi, penduduk dan hal -hal sipil, seperti rumah, kesehatan, ibadah, sekolah, para ahli.
Proposal Trump sehubungan dengan membuka kembali kritik Gaza. Negara -negara regional terus -menerus berperan sebagai pengungsi Palestina karena takut mempengaruhi krisis pengungsi baru.
Selain itu, banyak warga Palestina khawatir bahwa mereka dilarang kembali ke Gaza jika mereka meninggalkan daerah itu. (Del / BAC)