![](https://fun-eastern.com/wp-content/uploads/2025/02/ukraina-gempur-massif-rusia-pakai-ratusan-drone-dan-rudal-balistik-as_8e51aa9-1024x577.jpg)
Jakarta, CNN Indonesia –
Ukraina meluncurkan serangan besar dengan drone dan rudal di Rusia pada hari Senin (1,13) waktu setempat.
Akhir dari serangan Ukraina rusak setidaknya dua pabrik dan penutupan sekolah yang dipaksa ke kota -kota besar di Rusia selatan, menurut media Rusia.
Channel Shot Telegrams melaporkan bahwa Rusia dapat memecahkan lebih dari 200 dron Ukraina dan lima balkon balkon, dibuat di Amerika Serikat.
“Musuh telah menyelenggarakan serangan bersama di Rusia,” kata Blogger War of Two Main War.
Gubernur Bryssk berada di barat Rusia, Alexander Bogomaz, mengatakan Ukraina menggantikan serangan rudal rudal, tetapi tidak menyebutkan jenis peluru yang digunakan.
Menteri Pertahanan Rusia, yang biasanya melaporkan serangan itu, namun mempromosikan komentar resmi. Reuters tidak dapat mengarahkan laporan dengan segera.
Gubernur Saratov Roman Burgin mengatakan perusahaan industri Inggris mengalami kerusakan karena serangan drone Ukraina tetapi tidak memberi Anda deskripsi lengkap. Engels City adalah lokasi udara nuklir Rusia.
Burgin menyatakan bahwa kegiatan pelajaran dan studi tentang Saratov dan sekolah Engels juga ditutup dan akan online.
Pemogokan udara Ukraina juga menyebabkan pembatasan penerbangan di Kazan, Saratov, Penza, Uryaovsk dan Nizhnekinkysk, menurut badan pengawas layanan Rusia.
Nizhnekiksk, ditemukan di Republik Tatastan, Rusia, menikah dengan noda Tanco yang besar. Saluran pemotretan melaporkan bahwa sirene darurat terletak pada kilang ketika serangan Ukraina terjadi. Reuters tidak dapat secara langsung memverifikasi laporan ini.
Serangan Ukraina ini terus menerus ketika serangan Rusia telah dilakukan sejak Februari 202.
Rusia bahkan menyimpan misi hipersonik baru yang dikenal sebagai “orhnis” atau pohon hazel di Ukraina pada 21 November. Menurut Presiden Vladimir Putin, serangan peluru hipertik adalah respons langsung terhadap serangan Ukraina di Rusia sebagai akibat dari senjata yang dibuat di Amerika Serikat dan Inggris.
Setelah serangan itu, Putin mengatakan bahwa perang di Ukraina meningkatkan konflik global setelah Amerika Serikat dan Amerika Serikat membiarkan Ukraina menyerang Rusia dengan senjatanya. Putin bahkan mengingatkan Amerika Serikat bahwa Rusia dapat menerapkan serangan balik. (RDS)