![](https://fun-eastern.com/wp-content/uploads/2025/02/apa-bahaya-serangan-ransomware-yang-ancam-bca-dan-bsi_bbd90ce-1024x575.jpg)
Jakarta, CNN Indonesia –
Bajorka memberikan peringatan kepada Bank BCA, BSI dan bank -bank lain untuk menyiapkan serangan Ranasmare dalam waktu dekat. Jadi apa risiko Ransamware?
Bajoraka mengatakan dalam tweet di X pada hari Rabu (5/2) bahwa akan ada kejutan bagi bank di Indonesia.
Bijkura Tweete: “Kejutan untuk bank di Indonesia, jika tidak dijawab, bank BCA akan dihadapkan dengan skala besar [data] pencurian.”
Dia menambahkan: “Bank BSI dan BCA adalah target kelompok Ranksware dan mereka dapat fokus pada semua bank di Indonesia, tetapi saya hanya tidak mencoba menebaknya, hahaha.”
Dalam seri tweet berikutnya, Bijoraka mengklaim untuk melanjutkan klaim bahwa Indonesia adalah serangan Renampare terbaru untuk fokus pada kementerian atau lembaga.
Situs Launch Trailex Cyber Security Company, Ranasmware, adalah serangan malware dengan tujuan keuangan.
Secara umum, para pelaku serangan menuntut tebusan, bahwa risiko menerbitkan data pribadi dari korban atau untuk menjaga akses permanen ke layanan.
Rensamware biasanya dikirim ke tujuan per spam E -Mail. Setelah sukses, masalah hujan dan mengimplementasikan kode biner berbahaya dalam sistem yang terkena dampak.
Kode biner mencari dan mencari dan mengenkripsi file berharga dan dienkripsi seperti dokumen Microsoft Word, foto, database, dll.
Perusahaan keamanan cyber Kaspersky mengungkapkan secara teknis, Ranksware adalah perangkat lunak pemerasan yang dapat mengunci komputer Anda dan kemudian meminta tebusan untuk membebaskannya.
Praktik RANS ini adalah bagian dari keluarga malware (kata bersama “berbasis jahat” (berbahaya) dan “perangkat lunak” (perangkat lunak). Istilah malware berisi semua perangkat lunak berbahaya untuk komputer Anda, yang saya rekam virus dan pemicu.
Dalam banyak kasus, penyerang mulai mengakses alat untuk penyerang. Seluruh sistem atau file operasi dienkripsi. Kemudian tebusan itu ditanya.
Serangan hujan juga menyebabkan efek negatif. Pertama -tama, korban serangan Renamware dapat kehilangan akses ke data pribadi. Data pribadi dapat diberi kode dan akses ke informasi terbatas atau bahkan sepenuhnya dihilangkan.
Kedua, tidak ada akses ke informasi penting seperti dokumen kerja, data keuangan atau data penting lainnya.
Ketiga, kemungkinan untuk membuang uang. Aktor Ranseware biasanya akan mencari tebusan untuk pengembalian data, yang dapat menyebabkan kerugian finansial bagi para korban serangan. (DMI/DMI)