![](https://fun-eastern.com/wp-content/uploads/2025/02/mengintip-cocos-kepulauan-indah-di-australia-punya-budaya-jawa-melayu_1cd02f8-1024x575.jpg)
Jakarta, CNN Indonesia –
Di tengah Kepulauan Australia dan Samudra Hindia, itu unik karena mirip dengan budaya Indonesia.
Pulau -pulau ini sekitar 2800 km barat laut Perth, Australia, utara Australia, dan posisi mereka di Jawa Selatan atau 1.200 km dari Jakarta.
Pulau -pulau ini disebut Cocos, juga dikenal sebagai Keeling. Area Kepulauan Cocos tidak melebihi 14 km2.
Meskipun jaraknya lebih dekat ke Indonesia, Pulau Cocos milik Australia. Posisinya adalah antara Australia dan Sri Lanka dan terletak di bagian barat daya Pulau Natal. Di Kepulauan Cocos, mata uang resmi adalah Dolar Australia.
Ada 27 pulau kecil di Cocos, tetapi mereka hanya tinggal di dua pulau, yaitu Pulau Barat dan Pulau Rumah. Pulau Barat adalah pulau di mana banyak orang Australia dan Inggris berbicara, sementara sebagian besar penduduk pulau adalah orang Malaysia.
Menurut Australia.com, bandara ini terletak di Pulau Cocos di Pulau Barat dan bagi sebagian besar wisatawan karena akomodasi yang nyaman, supermarket, pusat informasi pelanggan, penyewaan mobil, dan olahraga air sewa mobil.
Jika Anda mengunjungi Home Island, di sebuah pulau dengan sekitar 450 Malaysia asli, Anda dapat menemukan budaya lokal dan mengambil bagian dalam kelas kelapa memasak, mengajar makanan dan bantuan tradisional Malaysia.
Kepulauan Cocos juga memiliki berbagai lokasi menyelam dan tidak terlalu ramai. Anda dapat bertemu dengan penyu hijau, sinar, lumba -lumba, hiu, belut moray, wrasse, dan jika Anda beruntung, cocos pygmy angelfish. @Rudiyanto2141 Malay Coocos Islands, dimiliki oleh Australia #puliicocoocos #Melayu ♬ Suara Asli – Kritikus
Pantai Cosies juga terletak di Kepulauan Cocos, yang pernah disebut pantai terindah di Australia pada tahun 2017. Turis juga dapat mengadakan pelajaran selancar naga yang menarik di tujuan ini.
Setelah itu, bagaimana kesamaan budaya Kepulauan Cocos dengan Indonesia? Menurut berbagai informasi, banyak budak diambil dari Jawa, Sarawak dan Sabah di Kepulauan Cocos selama periode kolonial.