![](https://fun-eastern.com/wp-content/uploads/2025/02/btid-ungkap-alasan-pagari-laut-di-serangan-bali_65029e8-1024x575.jpg)
Denpasar, CNN Indonesia –
Komisaris Presiden Pt. Tantowi Yahya dari Pulau Turtle Bali menanggapi tuduhan perusahaan, yang membatasi ruang bagi nelayan di Pulau Serangan dengan memasang pelampung di zona ekonomi khusus (KEK) dari studi uji Bali.
Tantowi Yahya mengatakan batasannya hanya untuk keamanan. Dia mengatakan bahwa sebelum pembatasan dilaksanakan, daerah laguna menginginkan atau bahan bakar ilegal.
“Jika pelampung, dari penampilan investor bisnis kami, adalah keamanan. Karena kami memiliki pengalaman sebelumnya, akumulasi bahan bakar liar ditempatkan di sana di kolam karena disembunyikan,” kata Tantowi di uid -campus, serangan, Denpasar, Denpasar, Kamis (30/1).
Menurutnya, para petugas tidak bisa tetap di sana selama 24 jam. Oleh karena itu perusahaan harus menawarkan penghalang, sehingga tidak ada lagi kasus yang sebanding.
Tetapi jika ini masalah, itu pasti akan membawa pertemuan administrasi ke PT BTID.
“Petugas kami tidak dapat berada di sana 24 jam yang dikendalikan oleh keamanan, di area akses, tetapi tidak di luar. Itulah keamanan yang sebenarnya sehingga tidak ada lagi kasus yang sebanding,” katanya.
“Bahkan nanti itu akan lebih sempit. Misalnya, obat -obatan dan produk lain yang dilarang oleh undang -undang dan peraturan dan tanggung jawab kita di dalam kita. Karena ini adalah masalah dan dianggap sebagai penghalang, kita akan membawanya ke pertemuan,” lanjut .
Masyarakat di desa Serangan, distrik Denpasar Selatan mengklaim terbatas pada masuk ke Zona Ekonomi Khusus Bali (KEK). Mereka juga merasa terbatas pada laut saat mereka melewati area run-up.
Keluhan tersebut diberikan kepada anggota Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia (DPR) I Nyoman Adi Wiryatama Anggota Parlemen Indonesia I Nyoman Parta dan Ni Luh Djelatik -Members dari Perwakilan Regional Indonesia (DPD) ketika mereka bertemu dengan komunitas di Pulau Serangan, Serangan, Denpasar, Denpasar, Denpasar, Denpasar, Denpasar, Denpasar, Denpasar, Denpasar, Denpasar, Denpasar, Denpasar, Denpasar, Kamis (1/30).
DPR RI -Member I Nyoman Adi Wiryatama mengatakan bahwa ambisi partainya hari ini dari orang -orang di desa Serangan dan partainya mengklaim khawatir.
“Hari ini kami cocok untuk ambisi orang -orang di mana orang -orang kami yang tinggal di sini memiliki keberatan karena mereka melintasi daerah tersebut ketika mereka pergi ke laut,” kata Adi.
“Kami juga peduli, mereka dilahirkan di sini, menjalani kehidupan yang hebat di sini dan mati di sini. Jika daerah (Kura-Kura-Kura-Kura) dicurigai, dia sangat tidak masuk akal karena mereka dilahirkan di sini dan bertanggung jawab atas daerah tersebut Dan tidak mungkin bahwa itu akan merusak area tersebut, saya yakin, “tambahnya.
Dia juga mengatakan bahwa kedatangannya di desa Serangan untuk menemukan solusi, sehingga penduduk, terutama nelayan di desa Serangan, tidak dirawat.
“Kami datang ke sini untuk menemukan solusi sehingga mereka tidak diperlakukan sendiri, tidak dapat pergi ke laut sebagaimana mestinya. Masalahnya sebenarnya sangat sederhana, tetapi jika kami tidak membuat masalah sederhana ini, beberapa masalah besar menyebabkan, kami adalah dia malu, “katanya.
Dia juga mengatakan bahwa di masa depan perlu dipantau bersama dan semua orang yang datang ke serangan untuk menemukan kuburan dan tinggal di sini harus bertanggung jawab.
“Kami bertanggung jawab atas keamanan dan kenyamanan kami di sini bersama. Dan saya segera, jika saya belum siap hari ini, kami akan pergi ke Komite IV, saya yang bertanggung jawab di sini dan jika di sini (tidak) siap untuk Presiden. Pastikan Dan percaya bahwa pengusaha juga wirausahawan yang disadari, masyarakat bahkan lebih sadar, kami menjaga kedamaian ini bersama, “katanya.
Ini juga menanggapi pengembangan Pulau Pt Bali Turtle sebagai konduktor Bali Kura-Kura, yang dilaporkan melarang lautan Pulau Serangan, Denpasar, dengan pelampung putih.
Dia menekankan bahwa dia akan menghapus pagar ember.
“Itu juga salah satu hal yang kami rasakan, kami akan menghapusnya,” katanya.
Sementara itu, seorang anggota parlemen Indonesia Bali I Nyoman Parta juga mengatakan bahwa segala sesuatu yang nelayan akan pergi ke laut harus ditarik.
“Segala sesuatu yang mencegah nelayan memasuki laut harus ditarik dan prinsip laut menjadi ruang publik yang tidak dapat dinegosiasikan,” katanya.
Berkenaan dengan dugaan pengembangan pulau PT Bali Turtle sebagai konduktor dari Bali Kura-Kura, yang dikatakan memiliki permukaan laut Pulau Serangan dengan menggunakan pelampung putih dalam bentuk pelampung viral di media sosial.
(KDF/AGT)