Yakacart, kamu -n -n indonesia –
Padang (BKK), Pusat Kesehatan Kelas I (BKK), Sumatra Barat, telah menemukan referensi untuk penggunaan meningitis palsu atau sertifikat internasional untuk vaksinasi sertifikat (ICV) dari peziarah kota.
Padang BKK telah mengakui bahwa ia saat ini sedang melakukan proses investigasi terperinci, termasuk sehubungan dengan produsen partai.
“Jadi, kami akan menjelajahi pihak -pihak yang mereka hasilkan secara lebih rinci.
Dia menjelaskan para peziarah yang menggunakan sertifikat vaksin palsu meninggalkan Minangabau (BIM) dengan penemuan ICV palsu pada 15 Desember 2024
Sertifikat palsu ditemukan setelah tim Padang BKK melakukan tes peziarah potensial yang pergi.
“Kami terus meningkatkan tes, karena pada akhir November tahun lalu kami menerima indikasi (kasus),” katanya.
“Jadi, teman -teman dengan penggemar yang tidak ditemukan ICV asli atau ICV pada awalnya tidak divaksinasi, kami mengkonfirmasi bahwa tidak ada penolakan sebagai gantinya,” katanya lagi.
Eddie mengatakan ICV palsu akan membahayakan para peziarah potensial tidak hanya di sisi material tetapi juga untuk kesehatan. Selain itu, infeksi bakteri menyerang peradangan otak dan sumsum tulang belakang, yang dapat menyebabkan kematian.
Dia mengatakan para peziarah yang telah menemukan ICV palsu akan ditegur dan pendidikan, yang juga mengharuskan mereka untuk divaksinasi sebelum berangkat ke Tanah Suci.
Ketika sampai pada aturan, vaksinasi meningitis setidaknya sepuluh hari sebelum pergi harus dilakukan oleh calon peziarah dan sekarat.
Kerajaan Arab Saudi memperkuat hukum sebagai upaya untuk mencegah mereka, khususnya negara -negara yang sering mengembangkan epidemi meningitis meningokkal, serta negara -negara dengan ketidakpatuhan dengan bakteri yang menyebabkan meningitis yang diucapkan secara mening.
(NED/VWS)