Jakarta, CNN Indonesia –
Pengadilan menolak pengakuan bersalah Sean ‘Diddy’ Combs. Selain itu, pengadilan memerintahkan pemerintah untuk mengungkapkan informasi mengenai masalah tersebut kepada masyarakat.
ITU BAIK! News USA melaporkan pada Minggu (27/10) bahwa Hakim New York Arun Subramanian menolak permintaan perintah untuk mencegah pejabat pemerintah memberikan informasi kepada media karena P Diddy masih dipenjara atas tuduhan perdagangan manusia dan makar.
Yang jelas undang-undang tersebut tidak berdasarkan temuan bahwa selama ini ada kesalahan. Pengadilan tidak menemukan temuan apa pun atas keterangan terdakwa dan informasi kasusnya bocor, jelas Subramanian.
Gugatan tersebut terkait dengan tuduhan P Diddy bahwa pemerintah merilis rekaman CCTV restoran pada tahun 2016 yang menunjukkan dia melakukan penyerangan dan penganiayaan terhadap pacarnya saat itu, Cassandra “Cassie” Ventura.
Pengacara P Diddy mengatakan hal itu dilakukan untuk mencoreng reputasi sang rapper dan menghambat upayanya membela diri terhadap tuduhan tersebut. Oleh karena itu, mereka meminta agar surat tersebut dipublikasikan agar pihak berwenang bungkam atas pemberitaan tersebut.
Sebelumnya, selain soal CCTV, tim P Diddy menuding pemerintah berkolusi dengan media dengan menyebarkan informasi penggeledahan kediaman Bad Boy Records.
Jaksa menuduh pemerintah ingin meningkatkan liputan media setelah pihak berwenang menggeledah dua rumah P Diddy, Los Angeles dan Florida pada Maret 2024.
Mereka mengatakan bahwa media berada pada awal pencarian di Los Angeles, “sebelum rekaman kejahatan ditayangkan,” yang menunjukkan bahwa DHS mengetahui media masa depan.
Jaksa mengatakan pemerintah menggunakan kekerasan berlebihan terhadap anak-anak P Diddy selama penggeledahan dan membawa mereka ke bagian rumah yang mudah terlihat sehingga media dapat melihat mereka.
Oleh karena itu, mereka kini meminta agar upaya hukum yang tepat dipertimbangkan, termasuk kemungkinan membebaskan para saksi atau membatalkan seluruh dakwaan dalam dakwaan.
Pengadilan menolak permintaan tersebut. Hal itu disampaikan Hakim Subramanian untuk memastikan tidak ada campur tangan terhadap peradilan, khususnya untuk kejahatan dan kejahatan seksual yang akan dimulai pada Mei 2025.
Namun, dia mengeluarkan perintah serupa yang mengharuskan agen federal dan tim pembela Combs untuk mematuhi perintah yang melarang mereka meninggalkan pengadilan untuk memastikan persidangan yang adil.
“Tujuan undang-undang ini adalah untuk membantu memastikan bahwa mulai saat ini tidak ada hal yang menghalangi keadilan,” kata hakim. (Kris)