![](https://fun-eastern.com/wp-content/uploads/2025/02/pemerintah-kasih-sinyal-subsidi-motor-listrik-lanjut-tahun-ini_f86b82e-1024x577.jpg)
Jakarta, CNN Indonsia –
Menteri Ekonomi Airlangga Hartarto berbicara tentang kesempatan untuk mensubsidi RP. 7 juta per unit untuk membeli sepeda motor listrik untuk 2024 untuk diperbarui pada tahun 2025.
Subsidi ini diberikan untuk mempercepat anak -anak kendaraan listrik di negara ini.
“Subsidi [motor listrik] masih harus diperbaiki.”
Maskapai penerbangan itu, yang ditanya tentang keuangan dan keberlanjutan program, mengatakan: “Program subsidi motor listrik telah menerima persetujuan pemerintah, sehingga tidak mengganggu rencana lain.”
“Mungkin itu, karena semuanya setuju, jadi program itu tidak terganggu,” katanya.
Menurut Arlangaga, kebijakan subsidi sepeda motor listrik akan segera diimplementasikan dengan penampilan Menteri Keuangan yang relevan (PMK).
“Ya, segera [diterapkan]. Ketika PMC datang, ya [politik] berjalan.”
Pada tahun 2024, pemerintah menetapkan sejumlah persyaratan untuk mengirim subsidi motor listrik oleh Kementerian Industri (Camerin). Persyaratan untuk Peraturan Menteri Industri (PrimmanParin) No. 21 2023 didirikan.
Ini adalah revisi oleh NOS Permenperin. 6 Sejak 2023, yang mengatur pedoman pemerintah untuk kendaraan listrik baterai bilateral (KBLBB).
Menurut peraturan, subsidi RP. 7 juta diberikan kepada CTP. Artinya, siapa pun hanya dapat menawarkan motor listrik.
Subsidi ini menekankan langkah pemerintah dalam mempercepat penerimaan motor listrik di Indonesia sebagai bagian dari transfer ke energi bersih.
Tahun lalu, pemerintah mengalokasikan 200.000 unit motor listrik baru dan 50.000 unit mesin konversi dengan anggaran penuh 75 triliun rp.
Kuota ini dijadwalkan untuk melanjutkan hingga 1 juta unit dan kemungkinan akan berkembang pada tahun 2025.
Sebelumnya, Presiden Negara Bagian Asosiasi Sepeda Motor Listrik Indonesia (AISOLI) menunjukkan bahwa masyarakat sekarang telah berhenti sementara masyarakat sekarang telah berhenti saat membeli motor listrik yang mengarah ke pengumpulan stok di penjual.
Menurut Hoody, harga dipertimbangkan setelah kondisi ekonomi saat ini dan membuat konsumen memutuskan untuk menunda pembelian sambil menunggu subsidi pemerintah.
“Banyak orang menolak untuk membeli untuk menunggu insentif bersubsidi,” kata Buddie selama pertemuan di Kementerian Koordinator Indonesia Indonesia.
(DMI / DMI)