![](https://fun-eastern.com/wp-content/uploads/2025/02/200-kk-penyintas-erupsi-gunung-lewotobi-laki-laki-tempati-huntara_e733d1b-1024x573.jpg)
Kupang, CNN Indonesia –
Ratusan bos penyintas pilar Brikuban pria memulai rumah perumahan sementara (Henara) yang dibangun pemerintah pada hari Senin (1/20).
Kepala Departemen Departemen Darurat Flores Timur dan Layanan Logistik mengungkapkan 200 kepala keluarga desa Dulipali dan desa Klantanlo, yang dipindahkan ke rumah -rumah sementara.
Avelina Hallan mengatakan kepada fun-eastern.com pada hari Senin (1/20) di sore hari.
Dia mengatakan para pengungsi dipindahkan dari dua desa ke magang perumahan sementara. Mereka menempati perumahan sementara menurut stiker yang dipasang di akomodasi sementara.
Oleh karena itu, tidak ada konflik ketika populasi mencapai situs perumahan sementara.
“Mereka menduduki, menurut kamar yang diterbitkan oleh poster sehingga mereka tidak bertarung karena mereka memasukkan nama -nama yang diterbitkan oleh poster sehingga ada nama KK,” katanya.
Dia mengungkapkan bahwa situs perumahan sementara di magang dibangun di desa Kunga. Rumah -rumah perumahan sementara dilengkapi dengan kamar tidur, kamar mandi, kamar mandi dan dapur, serta fasilitas air dan listrik.
Oleh karena itu, pengungsi dapat segera masuk, tetapi beberapa masih kembali ke perumahan lama untuk membawa barang di situs pengungsi.
“Ada orang -orang yang segera sibuk, tetapi beberapa masih akan mengambil barang di situs pengungsi, tetapi kami telah mengubah kedua desa menjadi magang,” kata Avilin.
Avilin menjelaskan bahwa masih ada tiga rumah sementara yang dibangun oleh pemerintah dan masih dalam fase pembangunan karena mereka telah menyelesaikan satu per satu di setiap tempat tinggal sementara.
Dia mengharapkan pengungsi untuk terus mengikuti manajemen pemerintah selalu. Dia mengklaim bahwa kamp -kamp pengungsi saat ini berada di empat tempat, yang merupakan desa Konga, Lewolga, Bokang dan Koba Soma masih aman karena mereka lebih dari 10 kilometer.
Secara terpisah, kepala departemen pemukiman, Philip Balon, mengungkapkan bahwa 114 dari 200 keluarga berasal dari desa Dolibali, sementara 86 keluarga berasal dari desa Kulantanlo.
Dia menjelaskan bahwa kediaman sementara para penyintas letusan Gunung Liuiopopie semuanya terkonsentrasi di desa Kunga.
Dalam pernyataannya pada hari Senin (1/20), Philip mengatakan: “Ini baru saja selesai sejak tahap pertama 50 asosiasi untuk 200 keluarga.”
Philip mengatakan bahwa untuk pembangunan magang sementara para pengungsi, para korban Gunung Gunung Liotopi masih menunggu lebih banyak instruksi dari Badan Manajemen Bencana Nasional (BNPB).
Philip mengatakan hal yang paling penting adalah bahwa pembangunan magang perumahan sementara selesai dan penduduk dapat menempati keduanya (1/20).
Sepanjang Senin (1/20), orang -orang di Gunung Lewotobi menyaksikan tiga kali. Pemantauan liotopie untuk pria menyatakan bahwa letusan itu terjadi pada 16,25 Indonesia barat, 16,52 putih dan 17,31 dengan ketinggian pilar masing -masing 800 meter, 900 meter hingga 1300 meter di atas puncak.
Tim BPBD Flores Timur menyerukan ledakan tentang pengungsi yang empat poin untuk pengungsi karena situs pengungsi lebih dari 10 kilometer. (Eli/Chi)