![](https://fun-eastern.com/wp-content/uploads/2025/02/kompolnas-ungkap-penembak-akp-ulil-terancam-tak-dapat-hak-pensiun_2aca3a7-1024x577.jpg)
Iaarta, CNN Indonesia –
Inspektur Jenderal Kompolna (Ret.) Ida Oetari Poernamasasi Komisaris bertemu dengan AKP Ulil Ryanto Anshari untuk menyatakan belasungkawa dan akan mengawasi kematian di departemen investigasi kriminal Kepolisian Sorok Selatan.
Seperti yang kita semua tahu, AKP Dadang Iskandar menembakkan AKP Ulil Anshari pada hari Jumat (22/11). Polisi mengatakan kecurigaan sementara itu adalah bahwa Dahn tidak puas dengan hukum AKP Ulil Anshari, kepala Departemen Penelitian Pidana Polisi SoloK, yang menargetkan ranjau darat ilegal.
Dadan sendiri sebelumnya adalah Kepala Departemen Kepolisian Sorok Selatan Sumatra Barat.
“Saya seorang perwakilan dari Kompolnas untuk datang ke rumah duka untuk mengekspresikan belasungkawa saya yang mendalam kepada keluarga di bawah umur saya,” kata Ida South South South Makassar pada hari Sabtu (23/11).
Dalam kasus ini, Ada mengatakan partainya mendesak Kepala Jenderal Polisi Nasional Listyo Sigit untuk menjatuhkan sanksi pada penembakan berdasarkan mekanisme di dalam polisi nasional.
“Kekhawatiran ini akan ditangani oleh Kode Etik dan didirikan oleh PTDH kepada personel yang relevan, tidak hanya itu, dia akan dipecat oleh polisi dan tidak akan diberikan hak untuk pensiun, bahkan jika dia ingin pensiun.”
Komonas juga mengatakan Ida terus mengendalikan pengembangan kasus ini, daripada penulis merencanakan penembakan sampai AKP Ulil terbunuh.
“Ini akan membuktikan apakah ada rencana. Peneliti selanjutnya akan membuktikan bukti yang tersedia,” jelasnya.
Komonas juga mendorong para peneliti untuk melakukan pemeriksaan kejiwaan pada Kepala Polisi Solok Selatan AKP Dadang Iskandar untuk menemukan kondisi mental mereka.
(mir/asa)