Jakarta, CNN Indonesia —
Total Fertility Rate (TFR) atau angka kelahiran total di Indonesia disebut-sebut terus menurun. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang kini menjadi Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (KemenKPK) menjelaskan strateginya.
TFR Indonesia saat ini sebesar 2,18. Angka ini disebut terus mengalami penurunan.
Meski demikian, Menteri KPK Wihaji mengatakan pihaknya jelas akan melakukan stimulus untuk menjaga angka kelahiran total pada angka yang “aman”.
“Apakah itu akan menjadi stimulasi? Tentu. Pasti akan menjadi penyembuhan. Apa yang kurang? Bagaimana ilmunya? Bagaimana budayanya? Bagaimana pendidikannya? Pelatihan?” kata Wihaji usai acara perpisahan dan menyambut Kepala BKKBN di Kantor Pusat BKKBN, Jakarta Timur, Selasa (22/10).
Wakil Menteri Pemberantasan Korupsi Isyana Bagoes Oka menambahkan, angka 2,1 dinilai ideal untuk TFR. Menurut dia, angka tersebut harus dijaga agar tidak menurun dan berdampak pada penuaan masyarakat atau kondisi masyarakat yang semakin lanjut usia.
Penuaan masyarakat telah terjadi di negara-negara seperti Jepang dan Korea Selatan.
“Nanti kita akan bekerjasama dengan cara yang paling tepat, diadakan pada 2.1. Generasi muda tetap bisa menghidupi generasi tua agar tidak ada lagi yang tua, dan generasi muda mendapatkan kesenangan yang berkualitas,” jelas Isyana dalam kesempatan serupa.
Kualitas manusia yang baik, lanjutnya, erat kaitannya dengan “perang” melawan hambatan yang masih menjadi tujuan pemerintah. (elec/asr)