![](https://fun-eastern.com/wp-content/uploads/2025/02/jenazah-wni-ditembak-di-malaysia-segera-dipulangkan-usai-autopsi_75a7b52-1024x577.jpg)
Jakarta, CNN Indonesia –
Kedutaan besar Indonesia di Kuala Lumpur dan kedutaan Indonesia di Kuala Lumpur, Badan Maritim Malaysia (APMM), mengatakan mayat warga Indonesia ditembak mati oleh Badan Kamk.
Sejauh ini, mayat korban saat ini berada di Malaysia. Kementerian Luar Negeri mengkonfirmasi bahwa orang yang terkena dampak dapat dikembalikan ke Indonesia setelah proses post -mortem selesai.
“Proses post -mortem dapat dibawa pulang setelah menyelesaikan proses. Kedutaan besar Indonesia di Indonesia melakukan semua mekanisme tubuh, serta memfasilitasi pengembalian ke daerah tersebut.” Dalam pernyataan resmi, Selasa (1/28).
Warga negara Indonesia yang tewas dalam insiden itu datang dari Rio, kata Kementerian Luar Negeri.
“Pada tanggal 27 Januari 2025, Kedutaan Besar Indonesia di Kuala Lumpur telah memperoleh informasi dari Kebijakan Draw Malaysia (PDRM), yang meninggal karena provinsi Rio di provinsi awal B,” tambah kementerian di situs web resmi mereka. .
Selain itu, empat warga sipil Indonesia yang terluka dalam insiden penembakan telah dirawat di rumah sakit Malaysia. Keempatnya sekarang dalam kondisi mapan. Pada hari Rabu (29/1) kedutaan dicapai untuk bertemu dengan kedutaan Indonesia.
Kedutaan Besar Indonesia di Kuala Lumpur pada hari Jumat (24/1) akan mengirimkan catatan diplomatik kepada pemerintah Malaysia sehubungan dengan penembakan APMM di Tanzing Row Water, Celinger. Seorang warga negara Indonesia meninggal akibat insiden itu dan yang lainnya terluka.
Berdasarkan komunikasi dengan polisi Malaysia (PDRM) dengan kedutaan Indonesia, APMM dipecat ketika warga sipil Indonesia ditinggalkan secara ilegal. APMM mengklaim bahwa tindakan telah diambil karena warga negara Indonesia telah bertarung.
“Untuk insiden itu, kedutaan Indonesia telah mencari akses ke konsultasi untuk konsultasi untuk mengunjungi mayat -mayat dan mengunjungi yang terluka,” pernyataan resmi CN Endonis.com pada hari Minggu (1/26) yang diterima oleh Kementerian Luar Negeri.
Tujuan dari catatan diplomatik adalah untuk mendorong penyelidikan penting terhadap insiden tersebut, termasuk meninjau penggunaan terlalu sering digunakan oleh APMM.
Kedutaan Besar Indonesia dan Kuala Lumpur dari Kementerian Luar Negeri mengatakan bahwa mereka akan terus memantau pengembangan subjek dan memastikan bantuan para korban kepada para korban. Saat ini, data yang terkait dengan orang yang terkena dampak masih dalam proses mendaftar dari pihak berwenang. (PTA/PTA)