![](https://fun-eastern.com/wp-content/uploads/2025/02/as-disebut-bakal-rugi-besar-jika-trump-tutup-usaid_0fc4282-1024x577.jpg)
Jakarta, CNN Indonesia –
Lima mantan pemimpin di Institut Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) oleh Partai Republik dan Demokrat telah membangkitkan suara atas upaya Presiden Donald Trump untuk menutup tubuh.
Mantan pejabat mengatakan penutupan Badan Pembangunan Internasional AS tidak menyebabkan manfaat bagi partai -partai politik, dan sebaliknya Amerika Serikat benar -benar membuat kerugian besar.
Mereka mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu (5/2), dan juga mengutip CNN bahwa “melemahkan agensi dan bahkan menghancurkan agensi tidak akan menguntungkan kedua partai politik, dan sebaliknya semua orang Amerika terluka.”
Mantan pemimpin Samantha Power, Penjara Smith, Andrew Natysius, Ji Brian Atwood dan Peter McFireson SA, mengatakan Badan Pembangunan Internasional dan program bantuan luar negeri AS sangat penting.
Badan Pembangunan Internasional AS, baik pria dan wanita, melayani tubuh dengan baik.
“Adalah tugas pemerintah dan kongres untuk segera melindungi agensi,” kata mereka.
Samantha Power, Penjara Smith, Andrew Natsasius, Ji Brian Atwood, Peter McFireson telah menjadi kepala Badan Pembangunan Internasional di bawah pemerintahan Joe Biden, Barack Obama, George W. Bush, Bill Clinton dan Ronald Reagan.
Mereka menentang upaya Trump untuk menutup Badan Pembangunan Internasional AS, yang baru -baru ini meluncurkan atau mendemobilisasi ribuan karyawan.
Pemerintah Trump sedang dalam proses membubarkan Badan Pembangunan Internasional AS karena menganggap otoritas bantuan sebagai pemborosan dan tidak sesuai dengan kepentingan nasional AS. Pemerintah Trump khawatir tentang penyalahgunaan AIDS atau tidak efektif untuk mencapai tujuan yang diperlukan.
Keputusan Trump juga menimbulkan kekhawatiran besar di Amerika Serikat dan di komunitas internasional. Karena Badan Pembangunan Internasional AS memainkan peran penting dalam memberikan bantuan kemanusiaan global.
Administrasi Trump telah menyarankan dimasukkannya Kementerian Negara AS untuk pengembangan Kementerian Luar Negeri AS. (BLQ/BAC)