Jakarta, CNN Indonesia —
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengklaim telah mengungkap rencana militer Hizbullah untuk menyerang negaranya melalui terowongan bawah tanah yang melibatkan jip dan roket.
Dalam wawancara dengan saluran TV Prancis CNews dan Europe 1, Netanyahu mengatakan jika rencana tersebut berhasil, skala serangannya akan lebih berbahaya dibandingkan serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023.
Netanyahu mengatakan dalam terjemahan simultan yang disediakan oleh jaringan tersebut: “Seratus meter, dua ratus meter dari perbatasan, kami menemukan sebuah terowongan, sebuah terowongan yang bersiap untuk menyerang Israel, sebuah serangan yang lebih serius daripada serangan pada 7 Oktober.”
“Dengan jeep, sepeda motor, roket, roket. Mereka (Hizbullah) berencana menyerang,” lanjutnya.
Awal bulan ini, Netanyahu mengatakan kepada surat kabar Prancis Figaro bahwa militer Israel telah menemukan peralatan militer canggih Rusia di depot senjata Hizbullah.
Israel telah menyerang Lebanon sejak pertengahan September. Kemudian, pada tanggal 1 Oktober, ia memulai invasi ke negara tersebut, atau yang disebut kampanye terbatas untuk menaklukkan negara tersebut.
Israel mengatakan operasi itu hanya menargetkan Hizbullah dan basisnya. Namun, mereka menyerang pusat sipil dan unit penjaga perdamaian di Lebanon (UNIFIL).
Setidaknya 1.552 orang tewas dalam perang tersebut, menurut penghitungan AFP dari Kementerian Kesehatan Lebanon. Namun, jumlah korban sebenarnya mungkin jauh lebih tinggi. (fr)