
Jakarta, CNN Indonesia –
Pertumbuhan ekonomi Indonesia masih bertahan dari 2013 hingga 2024, sekitar 5%. Data terbaru dari Kantor Statistik (BPS) menunjukkan bahwa pada tahun 2024 ekonomi nasional meningkat sebesar 5,03%.
Gambar tersebut menunjukkan stabilitas, tetapi tidak cukup bagi Indonesia untuk menjadi negara berpenghasilan tinggi pada tahun 2045. Di satu sisi, Presiden Prabowo Subianto berfokus pada pertumbuhan ekonomi negara itu sebesar 8%.
Abdullah mengatakan bahwa ketua PDI-P di sektor sumber daya telah menilai tujuan ini, bukan tidak mungkin, tetapi langkah-langkah spesifik diperlukan di sektor strategis.
“Tentu saja, tujuannya kemungkinan akan dicapai, tetapi harus disertai dengan banyak perbaikan di sektor strategis,” katanya dalam sebuah pernyataan tertulis, Kamis (6/2).
Dikatakan bahwa orang diingatkan bahwa Indonesia tetap tergantung pada model ekonomi trik saat ini selama beberapa dekade, yang diharapkan menembus pertumbuhan ekonomi pada tingkat tinggi. Model ekonomi ini tidak diragukan lagi merupakan tantangan bagi Indonesia untuk tumbuh 8%.
“Ada dua tugas. Pertama, dalam perangkap pertumbuhan 5%. Kedua, pertumbuhan ekonomi diperbaiki melalui model di lantai dasar yang dirancang oleh Albert Hirschman dan dibuat oleh Presiden AS Ronald Regan (Ronald React) di Amerika Serikat (AS). “
Analisis ekonomi Thomas Piketty juga dikutip, menunjukkan bahwa ketidakmerataan terjadi ketika kekayaan swasta tumbuh lebih tinggi dari pendapatan nasional.
Data pinjaman Suisse pada tahun 2022 bahkan menekankan bahwa 66,8% dari populasi Indonesia memiliki kurang dari $ 10.000, sementara hanya 0,1% dari populasi orang dewasa memiliki lebih dari $ 1 juta. Rasio kekayaan meningkat dan meningkat dan mencapai 0,78.
“Rasio Gini kami masih sangat tinggi. Selama 10 tahun terakhir ini telah antara 0,38 dan 0,40. Ini berarti bahwa ketidaksetaraan ekonomi tetap menjadi masalah serius.”
Dalam hal ini
Menurut instruksi presiden, pemerintah telah mengambil langkah -langkah untuk meningkatkan efektivitas pengeluaran negara. Oleh karena itu, APBN diharapkan lebih fokus pada pembiayaan rencana strategis, seperti meningkatkan nutrisi anak -anak, kesehatan, pendidikan, kemandirian pangan dan energi.
Pemerintah di bawah kepemimpinan Kapten Presiden Prabowo mengusulkan Rencana Katering Nutrisi (MBG). Rencana tersebut dianggap sebagai katalis inklusif untuk pertumbuhan ekonomi.
“Tentu saja itu bukan rencana yang sangat mapan, tetapi harus berkelanjutan. Jika berjalan berdasarkan besar dan sistematis, maka hasil mendapatkan tenaga kerja yang baik bisa lebih cepat,” katanya.
Untuk mengimplementasikan MBG, Administrasi Makanan Nasional (Bapanas) dapat mengatur usaha mikro dan kecil (UMK) di setiap wilayah. Dengan produk dan layanan standar yang sudah ditetapkan, mereka dapat menjadi pemasok MBG.
“Langkah ini bisa menjadi kekuatan pendorong kenaikan MSE, total lebih dari 65 juta dan memperkuat daya beli yang lebih rendah yang berlanjut dari pandemi,” katanya.
Di sektor MBG, program MBG dapat mendorong kebutuhan akan makanan. Itulah sebabnya mereka juga dapat mengatur rantai pemasok di setiap wilayah dengan pemerintah daerah dan desa.
Permintaan besar ini akan membawa kehidupan yang berulang kepada petani dan peternak lokal. Mengenai subsidi untuk pinjaman bisnis orang (KUR), pemerintah dapat fokus pada petani, peternak dan UMK yang mendukung program MBG.
“Program MBG juga dapat menjadi dukungan awal kami di awal kemandirian pangan di negara ini.”
Selain itu, juga dikatakan bahwa jika langkah penting ini dapat diatur dengan baik, secara alami mengurangi alokasi subsidi untuk program bantuan sosial. Mengingat bahwa alokasi anggaran Banso selama 10 tahun terakhir sangat besar, tetapi tidak berdampak pada otorisasi.
Itu terus bahwa Presiden Anggaran Nasional Prabowo juga mendorong penggabungan lembaga komersial negara (BUMM). Salah satunya adalah pembentukan antara super holding dan di antara mereka.
“Dan di antara fakta bahwa itu adalah mesin pertumbuhan ekonomi, karena dari pengeluaran modal besar hingga lebih banyak pengeluaran modal (CAPEX) hingga pengelolaan arah investasi strategis, setidaknya generasi industri nasional.”
Menurut laporan itu, langkah ini bisa menjadi tonggak penting dalam memperluas rencana hilir yang mengontrol ledakan secara langsung. Namun, tujuannya harus difokuskan pada produk industri yang menjadi rantai pasokan global, yaitu manajemen sumber daya alam sebagai produk industri.
Dia mengatakan bahwa jika dua pilar program APBN dan Bumn dapat terorganisir dengan baik, Indonesia dapat mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi sambil meninggalkan perangkap pertumbuhan 5%.
“Pertumbuhan ekonomi kita secara alami lebih inklusif,” pungkasnya.