
Jakarta, CNN Indonesia –
Pada awal 2025, infeksi demam pendarahan demam berdarah (DHF) telah meningkat lagi. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kementerian Kesehatan Indonesia) memiliki 6.050 orang dari 1 Januari hingga 3 Februari 2025.
Direktur Kementerian Kesehatan Indonesia, Ina Augustina Isturini mengatakan bahwa kasus tertinggi Jakarta, Jawa Timur, Madhya Jawa dan Jawa Barat adalah beberapa daerah. Namun, ia belum menyebutkan jumlah kasus yang tepat di masing -masing provinsi ini.
Untuk mencegah DPD di Central Park Mall di Jakarta, BTT mengatakan, “Long Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat ada, tetapi saya tidak punya data untuk orang -orang yang luas.” Barat, Sabtu (2/15).
Kementerian Kesehatan Indonesia mengatakan bahwa Kementerian Kesehatan menghadapi 244.409 kasus pada tahun 2024 dengan 1.430 kematian di Indonesia. Nyatanya.
Ina menjelaskan, kebangkitan kasus ini sering dimulai dengan perubahan iklim, yang membuat alat bantu nyamuk karena vena utama transmisi DHF, paling aktif.
“Dengan peningkatan suhu, gigitan frekuensi nyamuk lebih. Jika darah diserap setiap 5,5 hari, ketika suhu naik menjadi 33 ° C, mereka akan dipotong setiap 2 hari.
Kondisi ini lebih mungkin meningkat dalam kasus DHF. Pada tahun 2024 saja, Indonesia mengajukan 247 ribu kasus DHF dengan 1.018 kematian. Diperkirakan bahwa jumlah tren kemungkinan akan meningkat lagi pada awal 2025.
“Kematian DHF tahun ini telah dicatat 0,4 persen, dan itu adalah peringatan bahwa kita semua memiliki lebih banyak peringatan,” kata Ina. Kurangnya kesadaran publik adalah sebuah tantangan
Selain faktor perubahan iklim, kesadaran yang kurang umum tentang gejala DHF juga merupakan faktor yang menyebabkan kasus DHF. Banyak orang menganggap demam dini sebagai demam normal, sehingga mereka mengambil bantuan ketika kondisinya memburuk.
“Ketika demam berkurang pada hari ke -4 atau ke -5, orang tidak tahu bahwa ini adalah periode yang penting.
Tidak hanya ini, tetapi gaya hidup yang bersih dan upaya pencegahan belum menjadi kebiasaan yang kuat di masyarakat. Meskipun pencegahan harus dilakukan secara bersamaan, ada banyak penduduk yang berpikir bahwa itu adalah tanggung jawab petugas kesehatan untuk memberantas nyamuk.
INA melaporkan bahwa “kami terus mempromosikan gerakan 3m plus (langkah -langkah tambahan seperti filtrasi, kesempurnaan, daur ulang dan fogging dan abadasi).
(TIS/TIS)