
Jakarta, cnn innn –
Klaim tersebut mengharuskan Presiden Praovo Subano untuk menghapus Inter-Maulana Andrhoriidman musuh menjadi Rasul Khusus pada hari Rabu (4/12). Setidaknya ada tujuh boom online tergantung pada clin.org.
Copot Gus Miftion adalah layanan yang paling membantu dari pekerjaan Duta Besar Presiden. Ada 3.535 orang yang mendaftar 20,14.
Aplikasi ini dikembangkan oleh Dika Prabasa dan mengajukan permohonan untuk Praovo Suboan. Dika berpikir bahwa semua kata dari semua kata tidak diberi contoh yang baik untuk populasi.
“Apa Gus di dalam, citra perilakunya, karena hal -hal ini telah terjadi berkali -kali? gerakan suara.
Selain itu, ditentukan disebut Cutlot Evapor Evapor Mayfouran Halfournman sebagai pemimpin presiden. Gerakan ini ditandatangani oleh 1.278 orang.
Kalau tidak, lima tanda bernama hanya ditandatangani hanya orang. Gerakan itu disebut Miffahester Comban, kemarahan. Pemimpin harus dipecat. Mampirlah ke utusan khusus utusan presiden dan hentikan karyawan pekerja khusus Gus Misfle.
Kemudian mosi untuk menolak Gus Mijta, yang suka menemui teman. Ada juga mosi yang disebut Gus Mfta, atau Missfla Mayfa Habranus telah dirilis.
Mlielah Maulana Habibrakman sebelumnya menyukai populasi untuk teh pemakaman yang dijual. Ketika diminta untuk membeli transaksi penjual Midah telah menjadi “bodoh” bagi penjual.
Hatsha sendiri mohon agar memiliki kuadrat dari video dan maaf untuk penjualan teh secara langsung, Sunajaji. Tambahkan ke Nature, yang datang ke samping desah, penjual gunung es masih datang ke Nappa.
Hatsha sendiri menolak untuk menanggapi penghapusan pemerintah atas lingkungan presiden.
“Tidak perlu berdoa begitu, Anda tidak perlu mengklaim itu. Itu bukan orang benar saya,” kata Gus di tangan kanan, Curaman, Slaman, Rabu (4/11).
Sebelum misionaris presiden, Hjang Comroak, mengatakan Praovo Subiano untuk menerima berbagai akses. Dia menjawab pekerjaan pemindahan Marta.
“Ya, semua pemikiran populasi Indonesia, setiap pegawai tengah akan melihat pusat itu,” kata Ojang.
(DHF / Raise)