
Jakarta, CNN Indonesia –
Paman Sahbirin Noor, Gubernur Kalimantan Selatan (Kalimantan Selatan), sehari setelah KPK yang menang, Prabowo Subianto mengajukan surat pengunduran diri.
Paman Birin menemani kewarganegaraan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Pemprov) (ASN) kepada Kementerian Dalam Negeri (Kementerian Dalam Negeri).
“Informasi itu benar. Orang yang sebelumnya terlibat hadir dengan asn. Atau
Menurut BIM, Kementerian Dalam Negeri akan menunjukkan interior penggantian akting sementara Paman Birin (perilaku).
Dia menjelaskan bahwa Kementerian Dalam Negeri tidak dapat menunjuknya sebagai gubernur Gubernur Muhidin. Alasan untuk ini adalah bahwa orang yang bersangkutan sedang berkembang menjadi perselisihan antara pemilihan gubernur Kalimantic selatan (Pargub).
Muhidin, yang bersama Hanuryadi Sullariman, bertarung dengan beberapa Raudatul Jannah dan Akhmad Rozanie Himawan.
Raudatul Jannah atau ACIL adalah istri Paman Birin di rumah.
“Gubernur segera ditunjuk untuk menjaga setir,” kata Bim.
Paman Birin sementara lolos dari perangkap sah dari kemungkinan suap dan kepuasan, yang diproses oleh KPK.
Pengadilan Distrik Jakarta Selatan (PN), seorang hakim Afrizal Hady mengatakan KPK telah bertindak sewenang -wenang dalam penyelidikan Paman Birin. Hakim menilai bahwa definisi tersangka terhadap Paman Birin tidak valid dan tidak wajib.
Insiden itu dimulai pada awal Oktober dengan operasi tangkapan (di sana). Enam operasi ditangkap oleh KPK.
Ini adalah utilitas provinsi Kalimantan selatan dan biro perencanaan spasial (PUPR) Ahmad Solhan (SOL), Capta dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, Yulianti Erlynah (YUL), Tahfid Darusalam, Tahfid Darusalam Management (PPK), tahfid, Cycle (ppk). Rumah, serta pengumpul uang atau Ahmad (AMD) dan PLT. Kepala Gubernur Kalimantan Selatan Agustya Februari Andrean (Februari).
Pasal 12 Pasal 12 (A atau B atau 11 atau Undang -Undang Likuidasi (Hukum Korupsi)) diduga melanggar Pasal 12.
Karena donornya adalah Sugeng Wahyudi (Yud) dan Andi Susanto (dan) sebagai sektor swasta. Sugeng dan Andi diyakini telah dilanggar Pasal 5, A atau B atau Pasal 13 Undang -Undang Korupsi, sebagai Pasal 55 55. (Ryn/fra)