Jakarta, CNN Indonesia —
Sejak tahun 2021, PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo terus menunjukkan kinerja yang baik dalam mendukung perekonomian Indonesia, khususnya di sektor pelabuhan dan logistik.
Salah satu wujud nyata kontribusi tersebut adalah jumlah dividen yang terus menguat. Tahun ini, Pelindo membagikan dividen sebesar Rp 1 triliun dan menjadi salah satu dari 10 perusahaan pelat merah dengan dividen tertinggi.
Secara total, Kementerian BUMN mencatat dividen BUMN pada tahun 2023 sebesar Rp 85,5 triliun. Dibandingkan setoran tahun 2022 sebesar Rp 81 triliun, dividen BUMN tahun ini naik sekitar Rp 4,5 triliun. Pada tahun 2023.
Pembayaran dividen Pelindo menjadi penanda keberhasilan transformasi dan pengelolaan bisnis yang lebih efisien pasca merger Pelindo I, II, III dan IV pada tahun 2021. Sejalan dengan pertumbuhan bisnis pasca merger Pelindo, Pelindo akan terus berupaya mengurangi utang dengan melakukan optimalisasi. kemampuan kas internal.
Bertepatan dengan Hari Pelindo ke-3 pada tanggal 1 Oktober 2024, Pelindo telah melakukan pembayaran Obligasi Global Tahun 2024 (“PLBIIJ 2024”) senilai $500 juta atau Rp7,5 triliun. Sebelumnya, perseroan juga telah melunasi utang sebesar Rp 10,25 triliun pada Juli 2024.
“Dengan membayar utang Global Bonds tiga tahun setelah merger, maka pinjaman Pelindo berkurang total Rp 12,75 triliun,” kata Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono, Rabu (7 Maret) lalu.
Sebagai penyedia jasa kepelabuhanan dan logistik, Pelindo mengalami perubahan struktural yang berdampak pada terbentuknya empat divisi yaitu Subholding Kontainer, Subholding Non Kontainer, Subholding Kelautan, Subholding Peralatan dan Pelayanan Pelabuhan serta Subholding Logistik dan Pengembangan Hinterland. produktivitas dan meningkatkan efisiensi operasional.
Pada Januari 2024, Arif mengatakan Pelindo akan fokus mengembangkan kawasan industri yang terintegrasi dengan pelabuhan. Ketika situasi perekonomian dunia dan Indonesia masih stagnan, lalu lintas barang meningkat hingga batas tertentu. Oleh karena itu, Pelindo berkepentingan untuk meningkatkan jumlah lalu lintas barang dengan mendorong pelabuhan-pelabuhan yang terintegrasi dengan kawasan industri (hinterland), sehingga pertumbuhan perusahaan dapat semakin meningkat.
Tiga pelabuhan industri terintegrasi tersebut adalah Java Industrial Estate and Integrated Ports (JIIPE) yang bekerja sama dengan AKR Corporindo di Gresik, Jawa Timur, Terminal Kijing di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, dan Pelabuhan Kuala Tanjung di Kabupaten Batubara, Sumatera Utara.
Tujuannya untuk menciptakan biaya logistik yang lebih efisien sekaligus mendorong penguatan perekonomian daerah, kata Arif.
Hasilnya, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik terpilih sebagai KEK industri terbaik pada Juli 2024 oleh Kementerian Koordinator Perekonomian.
Melalui PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP), Pelindo juga berhasil mendorong pertumbuhan arus peti kemas domestik sebesar 6% pada semester I-2024, dari 5,51 juta TEUs pada tahun 2023 menjadi 5,84 juta TEUs. Di saat yang sama, arus peti kemas internasional juga meningkat sekitar 5,76 persen. Dampaknya, kunjungan kapal kontainer domestik dan internasional pun meningkat.
Selain itu, Pelindo juga sedang membangun Bali Maritime Tourism Center (BMTH) di Pelabuhan Benoa Bali yang akan memadukan sektor pariwisata, pelabuhan, dan hiburan untuk menciptakan multiplier effect terhadap perekonomian nasional. Proyek strategis nasional ini berpotensi meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara sebesar 1,5 kali lipat dan jumlah wisatawan nusantara hingga 2 kali lipat.
Selama ini BMTH menarik perhatian wisatawan yang menggunakan kapal pesiar. Pada tahun 2023, 48 kapal pesiar yang mengangkut hingga 77 ribu penumpang akan menyambangi Pelabuhan Benoa.
Untuk itu, Pelindo mendukung rencana pemerintah yang ditengahi Menteri Perkapalan dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan untuk memfasilitasi kenyamanan penggunaan kapal pesiar, kapal pesiar, dan yacht di perairan Indonesia.
Kebijakan ini memungkinkan Pelindo bermitra dengan operator tur, kapal pesiar, dan kapal pesiar untuk menjadikan BMTH sebagai pelabuhan asal penumpang memulai dan mengakhiri perjalanan, mengelilingi berbagai tujuan.
Perubahan yang dilakukan Pelindo juga merambah dunia digital dalam upaya memberikan kontribusi lebih bagi negara. Pada Expo Pengawasan Internal 2024 yang mengusung tema “Kemandirian Pengawasan Percepat Pembangunan”, Pelindo menghadirkan dua aplikasi sekaligus.
Pertama, aplikasi audit berbasis risiko, AMS (Audit Management System) dan PRiMa (Pelindo Risk Management) yang saling terkait. Nilai tambah AMS dan PRIMA memastikan kepatuhan terhadap peraturan dan mencegah risiko perusahaan seiring berjalannya waktu.
Kedua, Whistle Blowing System (WBS) atau Pelindo Bersih yang memperkuat tata kelola yang baik dan menjadi wadah bagi seluruh pengguna layanan dan pemangku kepentingan untuk melaporkan pelanggaran nilai etika yang berlaku berdasarkan bukti yang ada. Komitmen terhadap pendidikan, usaha kecil dan menengah dan lingkungan
Pelindo tidak hanya menunjukkan kinerja yang baik dalam menyediakan layanan pelabuhan dan logistik, Pelindo juga menerapkan prinsip Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) yang kuat.
Sebelumnya, Pelindo mengatakan, sesuai instruksi pemegang saham, TJSL perseroan memiliki tiga bidang prioritas, yakni pengembangan kapasitas manusia melalui pendidikan, pemberdayaan ekonomi melalui pengembangan UMK, dan interaksi harmonis dengan lingkungan sekitar.
Dalam pelaksanaannya, Pelindo memperkenalkan sejumlah kegiatan sosial di awal tahun 2024, antara lain program Pelindo Berbagi Ramadhan, pemberian bantuan sembako, pembagian takjil, dan pemberian santunan kepada ribuan anak yatim dan masyarakat di lingkungan sekitar perusahaan. Selama Ramadhan di semua wilayah kerja, mulai dari pelabuhan sampai Merauke.
Kegiatan ini dilanjutkan dengan program kepada 465 usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Medan, Jakarta, Surabaya dan Makassar. dan juga mentransfer uang beasiswa senilai total Rp1,5 miliar kepada 300 anak berprestasi Pelindo.
Pelindo juga aktif menyelenggarakan berbagai program restorasi alam, seperti penanaman 64.900 pohon bakau di Sulawesi Tenggara dan penanaman 632 bibit terumbu karang di Pahawang, Kabupaten Pasawaran, Lampung.
Pelindo Group baru-baru ini melakukan penanaman bibit mangrove salah satunya Regional 4 yang melakukan restorasi mangrove seluas 12,5 hektar di Desa Minasa Upa, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, yang juga merupakan bagian dari Program Rehabilitasi Mangrove Pelindo seluas 295 hektar. Ha
Dengan berkontribusi dalam upaya konservasi ini, Pelindo juga mendorong masyarakat untuk menjaga keanekaragaman hayati dan ekosistem pesisir.
Sementara di bidang pendidikan, ada program Pelindo Mengajar yang dilaksanakan serentak di 50 Sekolah Menengah Atas (SMA) di berbagai wilayah Indonesia pada Agustus hingga September 2024.
Program ini dirancang sebagai pengenalan industri pelabuhan dan logistik bagi mahasiswa.
Di dalamnya juga dimasukkan tema prinsip-prinsip ESG (Environmental, Social and Governance) melalui program daur ulang sampah plastik, dimana perusahaan memanfaatkan hasil daur ulang sampah botol plastik yang diubah menjadi kantong untuk dibagikan kepada peserta di acara tersebut. Pelindo. Program Mengajar.
“Kami ingin memastikan bahwa mahasiswa melalui program ini melihat sendiri bagaimana nilai-nilai lingkungan diterapkan dalam operasional perusahaan dan bagaimana nilai-nilai tersebut dapat dijadikan contoh tindakan dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Human Resources dan General Manager Pelindo. . Ihsanuddin Usman pada Agustus 2024.
Di antara BUMN, Pelindo bukan satu-satunya BUMN yang memiliki program tanggung jawab sosial di bidang pendidikan. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk juga turut terjun di bidang pendidikan melalui program “BRI Peduli Ini Sekolahku” yang telah berjalan di 37 lokasi sejak diluncurkan pada tahun 2021.
Program ini memberikan dukungan berupa pembangunan dan pemantapan kembali prasarana sekolah, dukungan fasilitas pelatihan siswa, dan layanan pelatihan sekolah. (beberapa)