
Jakarta, CNN Indonesia –
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengharuskan masyarakat untuk membawa, dll. Jika mereka ingin membeli LPG 3 kg, yang sekarang disebut di bawah -pangkala.
Bahlil mengatakan penggunaannya, dll. Untuk pembelian 3 kg GLP kepada pedagang, itu bertujuan untuk mendaftar dan memastikan bahwa subsidi gas yang didistribusikan melalui 3 kg GLP dimaksudkan.
“Butuh (gunakan, dll.), Karena jika Anda tidak menggunakan dll, bagaimana kita bisa mengetahuinya? Jangan meninggalkan seseorang tanpa dll. Dapat membeli 20 pipa,” kata Bahlil setelah inspeksi 3 kg GLP di Palmerah , Jakarta, Selasa (4/2) sebagaimana disebutkan oleh Antara.
Bahlil mengatakan bahwa selain bea masuk, dll., Untuk menyaksikan penggunaan 3 kg GLP, pemerintah juga menyediakan pedagang yang sekarang telah mengubah nama mereka di Pangkalan dengan aplikasi pertamine yang disebut Merchantapps Pangkalan Pertamina.
Dalam permintaan itu, katanya, pemerintah dapat mendaftar, yang membeli, berapa banyak silinder gas yang dibeli, dengan harga jual silinder gas.
Sementara itu, ikatan yang akan dibawa, dll. Ketika pasar GLP menyebabkan masalahnya sendiri di lapangan. Agen -agen di daerah Cilandak, Jakarta selatan, mempertanyakan pengoperasian kartu foto (dll.) Dengan membeli 3 kg LPG.
“Yah, apa yang harus dikumpulkan untukku?”
DWI mengeluh tentang aturan untuk mengambil foto pembeli, dll., Yang menurutnya membuatnya sangat sulit, karena semua penduduk tidak tahu aturannya.
Dia kemudian menyesali fakta bahwa aturan tersebut dapat digunakan oleh orang -orang yang tidak bertanggung jawab sehingga saham GPL Gas akan dengan cepat berkembang di pasar.
“Jika Pertamina adalah kartu keluarga (KK), Anda hanya dapat membeli dua kali sebulan. Sekarang jika Anda mendapatkannya, saya tidak tahu satu KK, ia memiliki empat orang. Itu bisa membeli empat di sini,” jelasnya.
Dia menyatakan bahwa jika data diperoleh, dll., Maka mereka akan terdaftar di mana tidak ada program atau aplikasi oleh pemerintah untuk menanganinya.
Selain itu, ia mengelola agen LPG resmi dengan hanya sejumlah besar karyawan yang bertentangan dengan Pertamina, yang memiliki banyak karyawan.
“Saya juga kesal jika sudah ada karyawan di Pertamina. Jika saya seorang rumah tangga,” katanya.
Sementara itu, agen resmi lain bernama Reni (53) menambahkan bahwa partainya mengalami kesulitan dengan aturan yang perlu muncul, dll.
“Kami juga harus membatasi pasar. Dia harus menggunakan, dll. Sulit bagi kaum muda seperti ini. Maaf,” kata Reni.
(AGT/AGT)