
Jakarta, CNN Indonesia –
Organisasi Kerjasama Islam (OKI) akan mengadakan pertemuan darurat untuk membahas hak -hak Palestina setelah gagasan mendengung Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Kementerian Luar Negeri Mesir mengatakan bahwa pada hari Selasa (11/2) yang dikutip untuk Jazira, ia akan membahas hak -hak Palestina untuk menentukan keberuntungannya dan hidup di tanahnya.
Pertemuan darurat Okie juga diulangi oleh “hak -hak Palestina yang tidak dapat dibatalkan”.
Setelah pertemuan KTT Arab, krisis Occupy akan mengadakan pertemuan, yang kemungkinan akan diadakan pada 27 Februari.
Pertemuan darurat lahir setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengusulkan Gazan dengan alasan rekonstruksi.
Trump ingin membangun real estat di Gaza dan elit Riviera ingin menjadi bagian dari proyek Timur Tengah.
Politisi Partai Republik juga membual dan dikendalikan Gaza.
Proposal Trump telah mengkritik beberapa partai, terutama negara -negara Arab dan negara -negara pendukung Palestina, termasuk Indonesia.
Di tengah -tengah hubb, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menerbitkan pernyataan yang marah dengan komunitas internasional.
Netanyahu mengusulkan agar Palestina menetap di Arab Saudi karena masih ada tanah kosong.
Palestina, terutama Gaza, telah dihancurkan setelah agresi Israel sejak Oktober 2023. Dampak serangan buta, ribuan rumah dan fasilitas sipil dihancurkan dan lebih dari 48.000 orang tewas. (ISA/RDS)