Jakarta, CNN Indonesia –
Meta sedang mengembangkan mesin pencari berbasis kecerdasan buatan (AI). Mesin pencari ini bertujuan untuk mengurangi Meta yang berbasis Google dan Microsoft.
Saat ini obrolan Meta AI di Instagram dan Facebook masih menggunakan Google dan Microsoft Bing untuk menjawab pertanyaan seputar konten baru.
Menurut laporan The Verge, mesin pencari ini diharapkan dapat memberikan ringkasan berita terkini melalui chatbot Meta AI yang terintegrasi dengan platform Meta.
Perusahaan Mark Zuckerberg juga menandatangani kemitraan jangka panjang dengan Reuters pekan lalu. Salah satu poin kesepakatannya adalah mengizinkan chatbot mereka menggunakan artikel Reuters dalam jawaban yang diberikan.
Beberapa bulan yang lalu, Meta tampaknya mulai melakukan riset di Internet menggunakan website mereka. Menurut The Verge, tim Meta telah bekerja selama delapan bulan untuk membangun data mereka sendiri untuk artikel ini.
Meta juga mengembangkan informasi geografis yang berpotensi menjadi pesaing Google Maps.
Belakangan ini, persaingan di industri mesin pencari semakin ketat. Google yang sudah lama mendominasi pasar mesin pencari dinilai sudah kehilangan akal dalam menghadapi serangan tersebut.
Selain Meta, Microsoft juga meluncurkan mesin pencari canggih yang didukung kecerdasan buatan, pencarian Bing.
Mesin pencari bertenaga Google Search ini juga didukung AI untuk menghasilkan keuntungan.
OpenAI, pengembang ChatGPT, sebelumnya juga telah mengonfirmasi bahwa mereka sedang mengerjakan mesin pencari AI bernama SearchGPT. (wnu/dmi)