
Iaarta, CNN Indonesia –
Agnez mengatakan bahwa kebenaran “akan menemukan jalannya” dan menyinggung hari libur kodik sendiri. Dhani merespons dengan mempertanyakan apa arti keserakahan itu.
“Apa keserakahannya? Sejauh ini, pencipta lagu itu nol, tidak ada apa -apa. Mungkin itu serakah di nol, ya,” kata Ahmad Dhani.
“Cobalah bahwa Agnez berkata untuk menanggapi, berapa miliaran rupee yang Anda dapatkan dari hasil menyanyikan komposer lagu ini?” Lanjutan.
Presiden Aksi Satriyo Yudi Wahono alias Piyu Padi Reborn juga bertanya -tanya tentang komentar Agnez Mo yang mengaku terkejut karena hak atas komposer ACT diatur.
Piyu mengatakan bahwa banyak komposer, termasuk anggota aksi, yang tidak melakukan apa -apa, meskipun lagu itu digunakan oleh beberapa penyanyi. Dia bahkan menyatakan bahwa dia hanya menerima Rp120 ribu, meskipun menciptakan lagu -lagu kesuksesan yang berbeda.
“Keserakahan yang kita membingungkan, di mana Anda mengingini Anda? Dalam hukum, komposer memiliki hak untuk mendapatkan haknya,” kata Piyu, seperti yang dilaporkan pada hari Senin (17/2) di AFP.
“Hasilnya adalah nol, banyak komposer tidak dapat memiliki hak tindakan yang indah. Saya hanya menerima Rp120 ribu selama satu tahun,” lanjutnya.
Agnez MO sebelumnya memberikan pernyataan terkait kasus kasus hak cipta dengan prasangka ARI. Kasus ini menyebabkan putusan bahwa Agnez melanggar hak cipta karena menyanyikan lagu tanpa izin bias Ari sebagai komposer.
Dia kemudian menghina partai -partai serakah karena memprioritaskan kepentingan pribadi, meskipun dia sering mengaku memperjuangkan keadilan.
“Dengan kebenaran bahwa tidak pernah mudah. Tidak peduli apa itu pendirian kita dan adil, akan selalu ada orang yang memilih untuk menyampaikan kata -kata dan memutar kata -kata bahkan untuk menyerang karakter, semua untuk keserakahan dan kepentingan pribadi mereka,” Agnez menulis.
“Tapi bahaya yang benar -benar datang dari mereka yang berteriak keras -keras” karena keadilan, “tetapi perilakunya bertentangan, itu mencolok untuk menyebarkan kebohongan untuk kebohongan,” lanjutnya.
Pengadilan Perdagangan Pusat Iacarta pada 30 Januari 2025 memutuskan bahwa Agnez Mo harus membayar denda 1,5 juta euro setelah menyanyikan lagu tanpa meninggalkan persetujuan bias Ari sebagai komposer.
Rincian kejahatan dan denda, seperti konser 25 Mei 2023 di Surabaya dengan denda Rp500 juta, kemudian konser pada 26 Mei 2023 di Iaarta Rp500 juta dan konser 27 Mei 2023 di Bandung Rp500 juta. (FRL/AKHIR)