
Jakarta, CNN Indonesia –
Ribuan warga negara Indonesia (WNI) telah diancam akan dideportasi ke Amerika Serikat, dampak kebijakan baru Presiden Donald Trump. Kementerian Luar Negeri Indonesia mengatakan bahwa ada 4.276 warga negara Indonesia di Amerika Serikat yang akan terpengaruh.
Judi Nugara, direktur perlindungan Kementerian Luar Negeri Indonesia, mengatakan bahwa ribuan warga negara Indonesia berada dalam urutan akhir untuk menghilangkan.
Jud mengatakan dalam konferensi pers pada hari Kamis (13/2): “Kita dapat mengatakan bahwa berdasarkan informasi yang diterima oleh perwakilan Indonesia hingga 24 November, 4.276 warga negara Indonesia telah terdaftar dalam urutan akhir”.
Perintah akhir eliminasi atau perintah pengusiran akhir adalah keputusan hukum yang memerintahkan seseorang untuk meninggalkan suatu negara.
“Pada tahun 2024, dulunya untuk warga negara Indonesia kami, yang tidak ditentukan dan kemudian dimasukkan dalam daftar nama, yang terlibat dalam penghapusan pesanan akhir dengan non -cuitizen, bukan disiner,” kata Juda.
Jud mengatakan bahwa ribuan warga Indonesia dalam daftar tidak ditangkap atau ditahan. Namun, perwakilan Republik Indonesia dan Kementerian Luar Negeri terus mengawasi situasi di Amerika Serikat.
Dia mengkonfirmasi bahwa jika ada warga negara Indonesia yang ditangkap oleh otoritas Amerika Utara untuk segera menghubungi perwakilan kedutaan Indonesia.
Selain itu, Kementerian Luar Negeri juga menekankan bahwa warga negara Indonesia perlu memahami hak -hak sistem hukum Amerika Utara, di mana mereka tidak memberikan informasi tanpa bantuan pengacara, dengan hak untuk menghadiri pengacara dan pengacara Perwakilan Indonesia yang ditangkap.
Sejak ditetapkan sebagai Presiden ke -47 Amerika Serikat pada bulan Januari, Presiden Trump telah mengumumkan sejumlah perintah eksekutif yang terkait dengan imigrasi, termasuk pengasingan skala besar dan penangkapan migran ilegal.
Dalam perintah terakhir Trump, migran ilegal mungkin “terpapar” di mana saja di Amerika Serikat dan akan berlaku untuk migran yang tidak didokumentasikan, yang tidak dapat membuktikan bahwa mereka telah berada di negara itu selama lebih dari dua tahun.
Trump juga menangguhkan masuknya semua non -decumites ke Amerika Serikat. Dia menugaskan agen Patroli Seema untuk menolak orang -orang, tanpa memberi mereka kesempatan untuk berlindung.
(DNA)