
Jakarta, CNN Indonesia –
Polisi melembagakan inisial remaja untuk MAS (14) sebagai tersangka dalam pembunuhan APW ayahnya (40) dan nenek, RM (69), di rumahnya di Jakartaka Selatan, Killandak.
“Ya, tersangka,” kata AKP Nurma Dewi, kepala hubungan polisi Metro Jakarta Selatan pada hari Senin (2/12).
Dalam hal ini, MAS harus dikenakan Pasal 338 KUHP Georgia tentang penuntutan Pasal 351 KUHP Georgia.
Nurma mengatakan MAS saat ini disimpan di Kementerian Urusan Sosial (Kementerian Sosial). Karena orang yang bersangkutan adalah anak di bawah umur.
“Dia diperintahkan ke Kementerian Sosial di Institute of Child Care,” katanya.
Penyelidik masih menyelidiki motif pembunuhan ini. Dia mengatakan sekolah itu juga ditanyai untuk menyelidiki kasus ini.
“Motifnya belum, masih dibaca. Ini dari Direktur, ada seorang guru, ā€¯katanya.
Tindakan pemadam MAS terjadi pada hari Sabtu (11/30) di pagi hari, sekitar pukul 01.00 WIB. Dua orang terbunuh, khususnya, APW (40) dan neneknya, RM (69), dan ibu dari luka yang terluka pelaku (AP).
Dari hasil penyelidikan menengah, MAS pada waktu itu mengklaim bahwa dia tidak bisa tidur dan berbisik.
“Dia merasa bahwa dia tidak bisa tidur dan itulah yang dia berbisik kepadanya, mengganggunya,” kata Casat Rescrew kepada Polisi Metro Jakarta Selatan AKBP Gogo Galesung pada hari Sabtu (11/30).
Pada saat ini ayah dan ibu dari Misa tertidur di ruangan itu. Kemudian pergilah ke lantai pertama dengan pisau dapur. Setelah itu, dia memasuki kamar orang tuanya.
Maschi memukul ayahnya dengan pisau di dapur. Ibu saya bangun dan menangis. Kemudian Misa menabrak pisau ibunya. Tinggalkan rumah sejak itu. Saat bepergian dari lantai dua, ia bertemu neneknya. Dia mengetuk pisau neneknya sampai dia meninggal.
(Dis/dal)