Jakarta, Indonesia —
Seorang bayi berusia 19 bulan di Sabah, Malaysia didiagnosis menderita kanker ovarium. Sebenarnya apa penyebab anak terkena kanker ovarium?
Daneen Auni Riksi, bayi berusia 19 bulan, awalnya mengalami sembelit dan kembung pada Agustus lalu. Ibu Daneen, Fallarystia Sintom, mengatakan dia dibawa ke rumah sakit namun dokter tidak dapat mendiagnosis penyakitnya.
“Setelah tes darah menunjukkan hasil akut, dia dirujuk ke Rumah Sakit Wanita dan Anak di Sabah, di mana mereka menemukan tumor berukuran 13,5 cm,” Falaristia, menurut Straits Times. Apa penyebab anak terkena kanker ovarium?
Menurut situs National Cancer Institute (NHS), sebagian besar tumor ovarium pada anak-anak bukanlah kanker. Kanker jarang terjadi dan paling sering menyerang wanita berusia 15-19 tahun.
Tumor atau kanker ovarium pada anak disebabkan oleh perubahan tertentu pada cara kerja sel ovarium, terutama pada cara sel tersebut tumbuh dan membelah. Penyebab pasti dari perubahan seluler ini seringkali tidak diketahui.
Namun, ada banyak faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan terkena kanker ovarium, menurut situs Dana Farber Cancer Institute. Berikut beberapa di antaranya;
– mutasi gen herediter, – gen kanker payudara 1 (BRCA1), – gen kanker payudara 2 (BRCA2), – riwayat kanker ovarium dalam keluarga, – diagnosis kanker sebelumnya.
Meski belum diketahui secara pasti apa penyebab anak terkena kanker ovarium, namun orang tua sebaiknya waspada dan memeriksakan diri ke dokter bila mengalami berbagai gejala, antara lain:
– nyeri atau bengkak pada perut, ada benjolan pada perut, – tanda awal pubertas, – nyeri atau terlambat haid, – keluarnya darah yang tidak biasa pada alat pencegah kehamilan. (Es/ashar)