
Jakarta, CNN Indonesia –
Hasan Nasbi, Kepala Layanan Komunikasi Presiden (PCO), menolak Proyek Ibu Kota (IKN) di Kalimantan Timur, ia ditahan karena anggaran diblokir.
Hasan mengatakan anggaran yang diblokir tidak berarti bahwa itu tidak ada, tetapi tidak dapat digunakan saat ini.
“Jika diblokir, itu tidak berarti tidak ada anggaran. Anggarannya tidak terbuka, ”kata Hasan di PCO, Jakarta, Jumat (7/2).
Hasan menjelaskan bahwa anggaran pengembangan IKN didistribusikan di dua kantor, yaitu di Kementerian Pekerjaan Umum, dan beberapa langsung berada di kantor IKN.
Dia terus prabow, dan selama lima tahun ke depan dia berpartisipasi dalam melanjutkan pembangunan IKN, menelan biaya sekitar 48 triliun dari Republik Polandia.
“Dan tujuan pemerintah adalah untuk menyelesaikan Wilayah Pemerintah Pusat. Menciptakan bangunan peradilan dan bangunan legislatif, ”katanya.
Baginya anggaran IKN dengan 48 triliun IDR bukanlah jumlah yang kecil. Dengan anggaran sebesar ini, dia percaya bahwa IKN akan berlanjut.
“Sisanya akan didorong untuk membuat nanti, mereka adalah sektor swasta,” katanya.
Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum (PU) Doda Hangodo mengungkapkan bahwa tidak ada kemajuan karena anggaran masih diblokir oleh Menteri Keuangan Sri Mulayani.
Dia menjelaskan pemblokiran terkait dengan prinsip efisiensi anggaran. Pemblokiran akan dibuka di bawah perkiraan langit -langit anggaran. Kegiatan yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat dikonfirmasi oleh V.
“Tampaknya tidak ada implementasi anggaran IKN. Anggaran kami diblokir. Tidak ada anggaran, dia mengikuti makan siang, Menteri. Ini adalah kemajuan, ”kata Doda tertawa dari kompleks parlemen, Jakarta, Kamis (6/1). (FRA/RZR)