
Jakarta, CNN Indonesia –
Aliansi Profesor Kementerian Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (ADAX) mengevaluasi kehendak politik atau kehendak politik dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, tidak terlalu kuat dalam perjuangan untuk bantuan (Tukin).
Ini jatuh ke tangan Presiden Konsultasi Angguna untuk menanggapi surat edaran, yang ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal (Sekretaris Jenderal) dari Kementerian Seduite Togar Mangikhut Simatus, yang mengatakan kepada profesor Tukin pada tahun 2020-2024 tidak dapat dibayar .
“Kita melihat bahwa keinginan politik Kementerian Waktu Kementerian Pariwisata tidak begitu kuat dalam pertempuran untuk guru ini. Berkelanjutan dalam pertempuran untuk Tukin dan Repelane – para pejabat itu sendiri,” kata Anggun fun-eastern.com melalui tertulis. Pesan pada hari Jumat (31/1/1).
ANGGUN MENGATAKAN DIGEARGE Circular yang diterbitkan pada hari libur pada 28 Januari 2025. Selain itu, katanya, surat edaran itu ditunjuk oleh banyak kontradiksi.
Dia juga meminta alasan bahwa surat itu ditandatangani oleh Sekretaris -Jenderal, yang tidak langsung Menteri.
“Mengapa menteri yang tidak menandatangani surat itu untuk membuatnya lebih kuat?” Tanya Angun.
“Kementerian masih disalahkan atas nomenklatur. Faktanya, Tukin untuk TEDIC (staf pedagogis) di Kementerian Pendidikan dan Budaya tidak bermasalah setelah Kementerian Pendidikan dan Budaya memperkosa 3,” lanjutnya.
Dia juga mempertanyakan sosialisasi peningkatan di mana hanya pemimpin di State University (PTN) dan Institute of Higher Education (LLDICTI) yang berpartisipasi. Bahkan, katanya, guru yang terkait dengan pembayaran Tukin harus terlibat.
Atas dasar konflik, Adax berencana untuk mengadakan rapat umum di Istana Presiden pada hari Senin, 3 Februari 2025.
Sebelumnya, Kementerian Waktu menerbitkan surat, isi yang menjelaskan konflik guru ASN.
Nomor dalam nomor: 247/m.a/Ku.01.02/2025 ditujukan kepada para pemimpin PTN melalui Indonesia. Surat itu ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Togar Mangihut Simatus pada 28 Januari 2025.
Surat itu menyatakan bahwa Profesor Tukin ASN pada tahun 2020-2024 tidak mampu. Karena, menurut proses birokrasi, tidak ada distribusi anggaran untuk pesan tersebut.
“Kita dapat mengatakan bahwa dari tahun 2020 hingga 2024 disediakan oleh guru ASN karena tidak ada persyaratan anggaran, dan proses birokrasi seharusnya tidak,” – salah satu poin dalam surat itu. (WIS/RYN)