Jakarta, CNN Indonesia –
Tentara Israel membakar rumah sakit Indonesia di Jalur Gaza Palestina pada Senin (20/10) setelah mengebom gedung tersebut beberapa hari lalu.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Gaza melaporkan bahwa sebuah rumah sakit Indonesia menjadi sasaran langsung serangan Israel yang mengakibatkan banyak korban jiwa.
“Pasukan Israel menembaki sebuah rumah sakit Indonesia di Gaza utara pada hari Senin, satu dari tiga rumah sakit yang beroperasi dari total 10 rumah sakit di wilayah tersebut,” kata National, tentang Kementerian Kesehatan Gaza.
Bersamaan dengan kebakaran tersebut, tentara Israel juga menyerang generator rumah sakit Indonesia dan memutus aliran listrik. Pasien yang menggunakan oksigen juga meninggal.
Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, pekerja rumah sakit Indonesia masih dilarang masuk dan keluar rumah sakit yang saat ini ditutup. Oleh karena itu, jenazah pasien sebaiknya dimakamkan di kompleks rumah sakit.
Faktanya, prioritas jumlah korban luka sudah tidak ada lagi. Banyak korban luka yang harus meninggal karena banyak korbannya, demikian bunyi pernyataan Kementerian Kesehatan Gaza.
Yousri Qarmout (37), seorang saksi mata, mengatakan kepada The Nation bahwa tentara Israel juga membakar gedung-gedung di sekitar rumah sakit Indonesia di mana orang-orang masih hidup.
“Israel tidak berhenti menggunakan api dan penghancuran selama operasi ini. Setiap hari kami melihat asap membubung di mana-mana,” kata Qarmout.
Iman Wadi (31), salah satu pengungsi yang mengungsi dari rumahnya di dekat RS Indonesia, bersaksi bahwa tentara Israel menyerang rumahnya setelah menyuruh orang-orang suaminya berkumpul.
“Mereka membakar gedung dekat Rumah Sakit Indonesia dan memperingatkan kami untuk tidak melihat ke kiri atau ke kanan, karena nyawa kami akan terancam,” katanya.
Sejak Sabtu (19/10) tentara Israel mengebom rumah sakit Indonesia, terutama di bagian atas rumah sakit.
Serangan tersebut menimbulkan sengatan listrik dan membahayakan nyawa 40 pasien dan 15 dokter.
Sejak Oktober, Israel telah menyerang dan menduduki Gaza utara, termasuk mengebom rumah sakit.
Israel telah memperingatkan tiga rumah sakit di sana untuk mengevakuasi staf dan pasien. Mereka mengancam akan membunuh, menghancurkan dan menangkap mereka yang masih berada di rumah sakit.
Sejak Israel memulai serangannya di Palestina, mereka kerap menyerang pusat-pusat kesehatan yang menjadi basis markas Hamas.
Namun tuduhan tersebut tidak disertai bukti dan hanya menimbulkan penderitaan dan korban jiwa bagi masyarakat.
Kekerasan Israel di Palestina telah mengakibatkan kematian lebih dari 42.600 orang dan jutaan orang menjadi pengungsi. (blq/rds)